11 Rumah di Jatiluhur Rusak Diduga Akibat Aktivitas Proyek Kereta Cepat

Selasa, 12 November 2019 - 22:46 WIB
11 Rumah di Jatiluhur Rusak Diduga Akibat Aktivitas Proyek Kereta Cepat
Anggota kepolisian memasang garis polisi du salah satu rumah yang rusak di Kampung Tegal Nangklak RT 21/08 Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Sebelas rumah di Kampung Tegal Nangklak RT 21/08 Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, retak-retak diduga akibat terdampak proyek terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) nomor 2.

Bahkan tiga rumah di antaranya nyaris roboh, sehingga membuat para penghuninya resah karena berbahaya untuk ditinggali.

Berdasarkan penelusuran SINDOnews, ketiga rumah yang paling parah di antaranya milik K Sumarna dengan kondisi dapur roboh; rumah Cucu dengan kondisi ruang tamu terbelah; serta Nani dengan kondisi dapur roboh. Para penghuni dari ketiga rumah ini pun kini masih menunggu pertanggung jawaban dari kontraktor proyek tersebut.

Menurut salah seorang korban, Cucu, dirinya hanya diberi kompensasi untuk ngontrak di rumah lain sebesar Rp1 juta/bulan selama tiga bulan. Pihak kontraktor berdalih, akan mengkaji terlebih dahulu kasus retakan rumah itu. "Kondisi seperti ini jelas berbahaya. Kalau kami yang kondisi rumahnya paling parah terpaksa ngontrak. Sementara yang rumah lainnya masih ditinggali,"ungkap Cucu, Selasa (12/11/2019).

Dia mengungkapkan, pemilik delapan rumah lainnya yang masih ditinggali itu sempat berkali-kali mengajukan kompensasi, namun ditolak oleh kontraktor. Kompensasi yang diminta, agar mereka juga diberikan uang untuk ngontrak sementara sebelum semua rumah direlokasi. "Katanya nunggu dulu rusak parah, baru diganti,"ujar dia.

Ihwal kerusakan rumah, di menceritakan, di sekitar permukiman itu terdapat jalan yang dimanfaatkan untuk lalu lintas angkutan berat proyek kereta api desa. Saking intensifnya lalu lalang kendaraan besar hingga menyebabkan getaran pada tanah. Sontak saja perumahan yang ada di sekitar proyek itu menjadi terdampak.

Sementara itu, aparat kepolisian setempat sempat melakukan penelusuran ke rumah-rumah yang rusak itu. Bahkan, eberapa anggota kepolisian pun memasang garis polisi pada rumah yang rusak untuk penyelidikan lebih lanjut.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5350 seconds (0.1#10.140)