Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Mayat dalam Koper
A
A
A
JAKARTA - Hingga kini identitas mayat dalam koper yang ditemukan warga di Jalan Curug Bitung, Bogor, Jawa Barat masih misterius. Polisi berharap ada keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarga mereka sehingga bisa dicocokkan DNA-nya.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, sejauh ini belum ada pihak keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarganya, khususnya terkait temuan jenazah dalam koper di Bogor kemarin. Sejauh ini, identitas korban pun masih belum diketahui.
"Belum ada yang melapor. Jenazah pun mengalami pembusukan sehingga sulit untuk dikenali," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/11/2019). (Baca Juga: Mayat Pria dalam Koper Gegerkan Warga Gunung Putri).
Menurutnya, korban diperkirakan telah tewas lebih dari lima hari sehingga mengalami pembusukan. Salah satu cara untuk mengidentifikasi korban dengan menggunakan metode DVI, yakni mencocokkan data korban dengan data pembanding dari keluarga korban.
"Iya, belum ada data pembanding dari keluarganya, tapi sejauh ini diduga korban pembunuhan. Sebab, hasil pemeriksaan sementara ada luka di bagian kepala dan wajah akibat benda tumpul," tuturnya.
Polisi, tambahnya, bakal melakukan pengambilan sampel DNA dan sidik jari pada jenazah korban yang diperkirakan berusia 40 tahun itu. Data tersebut nantinya bakal dicocokkan dengan data dari pihak keluarga bila memang sudah ada yang melapor.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, sejauh ini belum ada pihak keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarganya, khususnya terkait temuan jenazah dalam koper di Bogor kemarin. Sejauh ini, identitas korban pun masih belum diketahui.
"Belum ada yang melapor. Jenazah pun mengalami pembusukan sehingga sulit untuk dikenali," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/11/2019). (Baca Juga: Mayat Pria dalam Koper Gegerkan Warga Gunung Putri).
Menurutnya, korban diperkirakan telah tewas lebih dari lima hari sehingga mengalami pembusukan. Salah satu cara untuk mengidentifikasi korban dengan menggunakan metode DVI, yakni mencocokkan data korban dengan data pembanding dari keluarga korban.
"Iya, belum ada data pembanding dari keluarganya, tapi sejauh ini diduga korban pembunuhan. Sebab, hasil pemeriksaan sementara ada luka di bagian kepala dan wajah akibat benda tumpul," tuturnya.
Polisi, tambahnya, bakal melakukan pengambilan sampel DNA dan sidik jari pada jenazah korban yang diperkirakan berusia 40 tahun itu. Data tersebut nantinya bakal dicocokkan dengan data dari pihak keluarga bila memang sudah ada yang melapor.
(zik)