Emil Ajak Bangsa Asia Perkuat Kolaborasi Sambut Masa Depan Emas

Senin, 11 November 2019 - 18:05 WIB
Emil Ajak Bangsa Asia Perkuat Kolaborasi Sambut Masa Depan Emas
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri Opening Ceremony 12th CACPPFO di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat, Senin (11/11/2019). Foto/Humas Jabar
A A A
BANDUNG BARAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak seluruh masyarakat negara-negara di kawasan Asia untuk memperkuat kolaborasi lewat kerja sama yang konkret untuk menyambut masa depan emas.

"Semua optimistis, masa lalu adalah abadnya Eropa, sekarang abadnya Amerika, tapi masa depan adalah abadnya bangsa Asia," tegas Ridwan Kamil dalam Opening Ceremony 12th China-ASEAN Conference on People to People Friendship Organizations (CACPPFO) di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Senin (11/11/2019).

Gubernur yang kerap disapa Emil ini menyatakan bahwa kolaborasi negara-negara ASEAN dan China juga sangat relevan dengan Dasasila Bandung yang merupakan 10 poin hasil pertemuan Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang digelar di Bandung, 18-25 April 1955 silam.

Emil pun mengapresiasi penyelenggaraan 12th CACPPFO sekaligus bangga karena konferensi ini menunjuk Provinsi Jabar sebagai tuan rumah.

"Saya sangat berbahagia karena forum ASEAN-China dilaksanakan di Jawa Barat. Mereka sangat senang karena Jawa Barat punya history di mana orang-orang Asia-Afrika juga merumuskan kolaborasi di Bandung. Mengutip Dasasila Bandung, salah satunya perlunya bangsa-bangsa Asia selalu mengedepankan kolaborasi," ujar Emil.

Untuk mengoptimalkan kolaborasi itu, Emil pun berharap, negara-negara ASEAN-China terus memperbanyak dialog. Selain itu, Emil menegaskan bahwa kerja sama yang dibangun pun harus bersifat fair trade dan saling menguntungkan. "Kita ingin maju, sejahtera, (secara) bersama-sama," tutur Gubernur.

Sementara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), 12th CACPPFO ini melibatkan generasi milenial dan generasi Z. Emil mengingatkan, generasi ini harus mempersiapkan skill, kemampuan lobi, termasuk literasi digital serta fokus pada dinamisnya pergerakan industri 4.0.

Masih di tempat yang sama, Ketua Umum Lembaga Kerjasama Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia China Mayjen (Purn) Sudrajat mengatakan, konferensi yang digelar dua tahun sekali ini merupakan langkah kolaborasi untuk menyepakati kerja sama masyarakat Asia dan China, di antaranya kerja sama dalam membangun bidang ekonomi dan mempererat sosial-budaya.

"Itu adalah ranah yang kita bicarakan, sehingga harus ada langkah kerja sama yang terus-menerus, baik (melalui) pertukaran ahli, pertukaran siswa, dan lain-lain," kata Sudrajat.

"Kita juga menyambut adanya konektivitas antara Belt and Road Initiatives yang dikumandangkan oleh China dan ASEAN (dalam) punya Master Plan on Asia Connectivity, sehingga keduanya menjadi sinergi kedua kelompok rumpun Asean dan China," jelas Sudrajat.

Sudrajat menambahkan, hubungan masyarakat ASEAN-China secara people to people yang lebih efektif akan menguatkan kerja sama yang saling menguntungkan. Dia pun berharap, kerja sama yang dibangun bersifat transparans dan bebas korupsi.

Penyelenggaran 12th CACPPFO sendiri berlangsung pada 10-11 November 2019 dan diikuti 91 perwakilan dari 11 negara serta ratusan investor/pengusaha dari dalam dan luar negeri.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2261 seconds (0.1#10.140)