Lahir Tanpa Anus, Gadis Cilik asal Majalengka Menderita selama 7 Tahun

Jum'at, 08 November 2019 - 13:36 WIB
Lahir Tanpa Anus, Gadis Cilik asal Majalengka Menderita selama 7 Tahun
M, gadis cilik asal Maja Utara yang tak memiliki anus dipangku ayahnya Waryani. Foto/Dokumentasi Tim Kades Didi Juhari
A A A
MAJALENGKA - Malang nasib MRA (7), warga RT 01/03, Blok Jumat, Desa Maja Utara, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Sejak lahir 7 tahun silam, tepatnya 2 September 2012, MRA tak memiliki anus.

Akibatnya, MRA terpaksa buang air besar (BAB) tidak seperti yang dilakukan oleh orang lain umumnya. Sebagai gantinya, dia BAB dari 'pintu depan,' sama dengan saat buang air kecil.

Waryani, ayah MRA mengatakan, kondisi itu sudah dialami anaknya sejak lahir. Bahkan, saat masih usia sekitar 2 tahun, dia kerap menangis hingga kejang setiap kali BAB.

"Kalau sekarang-sekarang mah sudah tidak nangis lagi, mungkin karena sudah terbiasa. Paling (perutnya) masih kembung. Di bagian belakang, ada keriput-keriput, tapi tidak ada lubang seperti pada umumnya," kata Waryani, saat berbincang di kediamannya, Jumat (8/11/2019).

Selama 7 tahun itu, ujar dia, MRA sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin atau RSHS Bandung untuk mendapat pemeriksaan. Namun, dia urung mendapat penanganan lantaran saat itu usia Misel masih sangat belia.

"Saat masih usia bulanan, belum memungkinkan. Kalau tidak salah, katanya dipicu karena saat hamil, istri saya sempat terjatuh. Selama mengandung (MRA)nggak ada keanehan, sama seperti saat hamil kakak-kakaknya," ujar dia.

Dengan kondisi seperti itu, anak ke tiga pasangan Waryani-Nanan Nurhayati itu sempat masuk sekolah. Namun, diduga karena merasa minder, akhirnya Misel berhenti sekolah.

"(Sekolah) hanya sekitar satu bulan. Mungkin minder. Karena dia kan suka BAB tanpa disadari. Misal, kalau lari sebentar saja, suka keluar (kotoran air besar), tapi sedikit. Sekarang biasa pake pampers," tutur Waryani.

"Kalau bergaul sama temen mah seperti biasa, tapi agak kurang lincah. Terus dia hanya mau main sama temen-temen dekatnya aja," ungkap dia.

Tidak ingin kondisi anaknya terus berlanjut, Waryani sangat berharap MRA bisa dibawa ke rumah sakit untuk dioperasi. Namun, kondisi ekonomi membuat Waryani tidak bisa leluasa untuk mewujudkan harapan itu meski mengaku memiliki Kartu BPJS Kesehatan. "Istri saya berangkat jadi TKI di luar negeri sejak 2 minggu lalu. Saya sudah ngobrol dengan Neng (MRA), mau nggak diobatin. Dia jawab mau," kata Waryani.

Kades Didi: Tidak Ada Alasan Neng Tak Dioperasi
Harapan Waryani agar MRA bisa segera BAB seperti kebanyakan orang, mendapat angin segar. Pasalnya, Didi Juhari, calon Kades Maja Utara terpilih dalam Pilkades Serentak 2019, berjanji untuk memberi pelayanan kepada MRA.

Bahkan, melalui tim susesnya, Didi telah mengumpulkan sejumlah dana. "Insya Allah, saya pastikan tidak ada alasan untuk tidak dioperasi. Karena BPJS sudah ada. Cuma permasalahan kadang ada obat yang tidak bisa di-cover," kata Didi saat berkunjung ke rumah Waryani.

Didi mengemukakan, kasus yang dialami MRA menjadi pembelajaran saat nanti resmi menjabat kepala desa. "Saya akan melanjutkan saat dulu dia dibawa ke RSHS. Saat itu penanganan MRA tidak lanjut, karena saya di akhir masa jabatan. Ini jadi pembelajaran saya juga di masa depan," ujar Didi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6225 seconds (0.1#10.140)