Melihat Dapur Perakitan Hino Dutro di Hamura Plant

Selasa, 05 November 2019 - 16:40 WIB
Melihat Dapur Perakitan Hino Dutro di Hamura Plant
Truk Hino yang siap dikirim ke pasaran. Truk ini dirakit di Hamura Plant, Tokyo, Jepang. Foto/SINDOnews/Dzikry Subhanie
A A A
TOKYO - Di sela-sela pameran automotif Tokyo Motor Show (TMS) 2019, SINDOnews berkesempatan melihat perakitan truk Hino Dutro 300 Series di Hamura Plant, Tokyo. Setiap hari, 280-300 unit truk Hino Dutro lahir di pabrik ini.

Tiba di Hamura Plant yang terletak di Midorigaoko, Hamura-shi, Tokyo, SINDOnews dan sejumlah wartawan dari Indonesia yang diundang PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) disambut Plant Management Department Administration Division Toshinori Sasaki, Kenta Nezuka dari Departement Operations Support Division For Thailand and Indonesia, dan Lucky Rahardi, karyawan HMSI yang sedang berdinas di Tokyo. Kami lalu diarahkan ke sebuah ruangan untuk di-briefing tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di pabrik.

Untuk mencapai lokasi perakitan mobil, kami menumpang bus Hino yang telah disediakan. Tak sampai lima menit, kami tiba di lokasi perakitan mobil. Bersamaan dengan kami, ada pula anak-anak sekolah yang tengah melakukan study tour di pabrik tersebut. Mereka terlihat antusias menyaksikan proses perakitan mobil di Hamura Plant dan juga menyapa kami.
Melihat Dapur Perakitan Hino Dutro di Hamura Plant

Selama berada di dalam pabrik, kami dipandu Toshinori Sasaki. Di sana, kami tak bisa sembarangan berjalan. Ada lokasi khusus untuk para pengunjung atau karyawan yang berjalan kaki, biasanya di sebelah kanan atau kiri lokasi perakitan. Untuk menyeberang ke lokasi lain pun tidak bisa sembarangan. Kami diminta melihat kanan dan kiri. Setelah jalur aman, barulah kami menyeberang di lokasi yang ditentukan. Jika kebetulan ada kendaraan operasional yang sedang berjalan, kami wajib berhenti dan mendahulukan kendaraan tersebut lewat agar tak mengganggu proses perakitan mobil.
Melihat Dapur Perakitan Hino Dutro di Hamura Plant

Perakitan truk ini menggunakan jasa robot dan juga tenaga manusia. Robot itu antara lain bertugas memasang as dan mesin ke sasis, menyatukan kerangka body dengan sasis truk, serta membawa atau mengantarkan suku cadang ke titik-titik pemasangan yang dijaga karyawan. Sementara, pemasangan suku cadang yang melengkapi body mobil dilakukan manusia.

Jadi, begitu ada body truk yang berjalan di rel tiba di depan karyawan, mereka harus melengkapinya dengan suku cadang tertentu sesuai tugas mereka. Mereka hanya punya waktu 180 detik atau 3 menit untuk melakukan hal ini. Jadi, setelah beres dari satu lini, body truk langsung menuju lini lainnya. Jika terjadi kendala, karyawan diminta menarik tali sehingga lampu menyala dan dilakukan perbaikan. (Baca Juga: Truk Canggih Hino Profia Hybrid Ikut Mejeng di TMS 2019).
Melihat Dapur Perakitan Hino Dutro di Hamura Plant

Di bagian akhir proses perakitan, dilakukan quality control. Hal ini dilakukan untuk memastikan truk yang diproduksi di Hamura Plant benar-benar sempurna. "Jika di line terakhir ada unit yang kurang baik, akan diperbaiki lagi sehingga yang keluar dari pabrik ini dipastikan baik kualitasnya," ujar General Manager Administration Division Hamura Plant Kazuharo Ogino.

Setelah dipastikan sempurna alias tidak ada cacat produksi, Hino Dutro itu pun siap dikirim ke berbagai negara di Asia, Oseania, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Melihat Dapur Perakitan Hino Dutro di Hamura Plant

Untuk diketahui, Hamura Plant didirikan 1963. Luas lahannya 750.000 meter persegi. Dahulu, Hamura Plant juga memproduksi truk medium dan besar. Namun, tahun 2017 pembuatan truk medium dan besar dipindah ke Koga Plant.

Selain memproduksi truk ringan (light duty) Hino 300 Series, Hamura Plant juga memproduksi axles (as) untuk truk-truk berat (heavy duty) serta suku cadang orisinil kendaraan Toyota.

Total ada 4.400 karyawan yang bekerja di Hamura Plant. Di antara mereka ada yang berasal dari luar Jepang seperti Vietnam, Taiwan, dan Filipina
Melihat Dapur Perakitan Hino Dutro di Hamura Plant

Ada juga perempuan yang bekerja di Hamura Plant ini. Menurut Kazuharo Ogino, pada April 2019 ada 350 karyawan baru. "Kira-kira 10 persennya perempuan. Dulu tidak pernah ada perempuan yang mau bekerja di pabrik. Paling banyak mereka kerja di bagian quality control," ujarnya.

Jam kerja di Hamura Plant adalah delapan jam, dibagi dua shift. Shift 1 dimulai pukul 06.30-15.20 dengan waktu istirahat pukul 10.40-11.25. Sementara, shift 2 mulai pukul 16.45-01.35 dengan waktu istirahat 20.55-21.40.

Over time dibatasi maksimal 90 menit. Total ada lima hari kerja dengan batas terakhir Sabtu dini hari. Hari Minggu pabrik tidak beroperasi alias libur. (Baca Juga: Truk Dakar Rally Hino Sukses Sedot Perhatian Pengunjung TMS 2019).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 7.0853 seconds (0.1#10.140)