Penderita HIV/AIDS di Karawang Didominasi Gay

Jum'at, 07 September 2018 - 12:57 WIB
Penderita HIV/AIDS di Karawang Didominasi Gay
Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
KARAWANG - Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karawang, Jawa Barat hingga Agustus 2018 mencapai 898 orang. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang penderita HIV/AIDS ini didominasi pasangan sesama jenis homoseksual (gay) mengalahkan Wanita Penjaja Seks (WPS).

"Kalau dulu penyebaran HIV/ AIDS itu karena seks bebas karena gonta-ganti pasangan atau akibat jarum suntik sekarang sudah bergeser. Data terakhir kami mengungkapkan kelompok homo seksual menjadi yang tertinggi penularannya," kata Awan Gunawan, staf Komisi Penanggulangan AIDS Karawang, (7/9/2018).

Awan mengatakan, berdasarkan data KPA menyebut dari tahun 1992 sampai dengan Agustus 2018, ada 598 (67 persen) kasus penularan HIV/AIDS yang ditularkan oleh pria. Sementara, untuk wanita ada 300 (33 persen) kasus.

"Angka ini berdasarkan data yang masuk dari puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan yang mendeteksi dan menangani penderita HIV," ujarnya.

Menurut Awan, laki-laki penyuka sesama jenis lebih mudah menularkan HIV dan AIDS dibanding perempuan yang memiliki kecenderungan seksual serupa. Berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan oleh pihak KPA di beberapa titik pusat di Kabupaten Karawang, para kaum homoseksual memiliki komunitas dengan jumlah anggota mencapai ratusan orang yang menyebar di seluruh kecamatan.

Penularan HIV/AIDS melalui penyimpangan seks lelaki suka lelaki (LSL) ini cukup mengikhawatirkan karena mereka juga dapat menularkan kepada lawan jenis. "Lelaki lebih berisiko daripada perempuan. Mungkin kalau perempuan karena lebih tertutup jadi tidak mudah menular," katanya.

Awan mengatakan, tahun ini ada penambahan 57 orang baru penderita HIV/AIDS sehingga menambah jumlah penderita menjadi 898 orang. "Makanya, kami senantiasa berupaya optimal dan secara rutin melakukan pencegahan sejak dini. Melalui edukasi dan sosialisasi secara masif kepada segenap lapisan warga masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS."

Menurrut Awan, tugas KPA terbilang cukup berat. Sebab, pada saat menemukan kasus baru HIV/AIDS, KPA harus dapat mengarahkan para pengidap HIV/AIDS supaya konsisten melakukan pengobatan. "Tidak sedikit pengidap HIV/AIDS yang berhenti berobat di tengah jalan," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0215 seconds (0.1#10.140)