NJP Tampil Spesial di Hari Jadi Kabupaten Pangandaran

Senin, 04 November 2019 - 11:28 WIB
NJP Tampil Spesial di Hari Jadi Kabupaten Pangandaran
Coklat Kita Napak Jagat Pasundan hadir di Pangandaran, bertepatan dengan HUT ke-7 Kabupaten Pangandaran. Foto/Jabar.sindonews
A A A
PANGANDARAN - Coklat Kita Napak Jagat Pasundan (NJP) tampil spesial pada Hari Jadi Kabupaten Pangandaran di Lapangan Grand Pangandaran, Minggu (3/11/2019). Event yang digagas Coklat Kita dan Pemkab Pangandaran ini menjadi persembahan NJP kepada masyarakat dan wisatawan.
NJP Tampil Spesial di Hari Jadi Kabupaten Pangandaran

Penampilan spesial ini hadir mengangkat seni budaya lokal khas Tatar Pasundan, sebagaimana ciri khas NJP yang mengangkat kearifan lokal.

Seperti Lingkung Seni Jember Mustika yang menampilkan kesenian Lebon, Sanggar Agia, dan Sanggar Putra Rengganis yang menampilkan tarian etnik kolaborasi, Celempung dan Kacapi Biola, Padepokan Dangung Mustika Sari, Sanggar Angklung Mang Koko, Sanggar Ligar Munggaran, juga Padepokan Deni Jinggala Manik serta Kendangers Pangandaran.

Keseruan Napak Jagat Pasundan dimulai dengan penampilan NJP dan seni budaya Lebon dari Lingkung Seni Jembar Mustika Pangandaran. Dilanjutkan aksi Mang Ohang yang mempertontonkan cara melinting tembakau kretek dan main lisung bareng.

Pada puncak acara, menampilkan talent ternama seperti Ega Robot Ethnic Percussion, Jimbot and Friend, Dodi Kiwari, Calung NJP yang berkolaborasi dengan Mang Saswi, Mang Ohang, dan Abiel Jatnika. Acara dipandu oleh dua MC yakni Prima Ramadhan dan Revi Widi yang membuat acara semakin meriah.

Keseruan pertunjukan seni dan budaya ini, menjadi daya tarik bagi ribuan warga Pangandaran dan wisatawan. Mereka berduyun-duyun datang, menyaksikan pertunjukan demi peruntukan hingga acara usai.

Sementara, pada sidang harinya digelar peruntukan budaya, fashion, drum band hingga kendaraan hias perwakilan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Pangandaran.

Karnaval itu cukup menarik minat ribuan masyarakat lantaran tema yang diangkat Bebegig dan Jampana. Karnaval dimulai dari Pantai Timur Pangandaran Pasar Wisata hingga ke Taman Sunset Pangandaran.

Menurut Perwakilan Coklat Kita DSO Kota Banjar Giwa Rahman, talant yang tampil pada Coklat Kita Napak Jagat Pasundan adalah perwakilan dari Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Kota Bandung dan kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat.

Kendati menghadirkan seni dari daerah lain, NJP tetap mengangkat seni khas Pangandaran dengan komposisi hampir 70%. "NJP di Pangandaran ini adalah versi spesial karena bertepatan dengan Milangkala Kabupaten Pangandaran. Karena sebenarnya, rangkaian NJP 2019 sudah sukses digelar di tiga kota," kata Giwa Rahman.

Kendati spesial, untuk menampilkan seni lokal, NJP tetap menggelar seluruh rangkaian mulai dari Gunem Catur, Lembur Kuring, Kamonesan satu dan dua, hariring sampai puncaknya NJP. Rangkaian ini menjadikan sanggar atau paguron yang tampil adalah mereka yang terseleksi.

"Sebenarnya Coklat Kita NJP ini sudah masuk tahun ketujuh, dan ini sama seperti usia Kabupaten Pangandaran. Makanya, ini kami sebut sebagai sebuah kebersamaan dengan Pemkab Pangandaran. Kami beberapa, kerja sama ini bisa terus berlanjut, mengangkat potensi budaya lokal," kata Giwa.

Karena, ujar dia, Pangandaran termasuk daerah yang memiliki kekayaan budaya lokal. Event ini, kata dia, sarana ciptakan media, agar seni dan budaya di Pangandaran bisa terangkat serta bersaing dengan kota-kota lain.

Tak hanya menghadirkan pertunjukan seni dan budaya, acara NJP di Pangandaran juga menghadirkan puluhan stand. Ada stand komunitas, stand home industri, stand kuliner, dan lainnya. "Insya allah membahagiakan masyarakat yang hadir di sini. Pertunjukannya menjadi tontonan yang menghibur," ujar dia.

NJP Tampil Spesial di Hari Jadi Kabupaten Pangandaran


Perwakilan Coklat Kita RSO Bandung Ariella Davina mengatakan, NJP di Pangandaran hadir atas permintaan Bupati Pangandaran. Antara NJP dan Kabupaten Pangandaran sama sama berusia tujuh tahun.

"Salah satu yang spesial adalah ada pertunjukkan Kang Ohang dan Mang Saswi. Itu menjadi pertunjukan menarik yang cukup mengubur," kata Ariella.

Perwakilan panitia penyelenggara dari Enam Communication Yoga menuturkan, khusus untuk NJP Pangandaran, pihaknya menampilkan konsep berbeda, di mana, kolaborasi antar duta NJP dam talent, dibuat berbeda dari helaran di tiga kota sebelumnya.

"Di sini ada penambahan konten, kalau sebelumnya talent dari empat sampai lima kabupaten, di sini ada sembilan. Kemudian ada kolaborasi baru, Jimbot yang biasanya sendiri sekarang dengan Mang Saswi. Lalu untuk Calung NJP dapat tandem baru dengan Ohang termasuk talent generasi muda Abiel Jatnika," tutur Yoga.

Sementara itu, Ega Robot mengungkapkan, konsep berbeda dari gelaran NJP lainnya adalah hadirnya generasi baru, menggantikan Doel Sumbang, berkolaborasi dengan talent NJP. Konsep ini, memncoba memberikan panggung kepada talant lainnya untuk tampil.

"Spesial malam ini, adalah talent pengganti Doel Sumbang. Kami menghadirkan sesuatu yang baru. Harapan memberi warna baru dan bisa mensejajarkan anak muda dengan duta NJP," ungkap Ega.

Menurut dia, NJP selalu memberi tantangan baginya untuk menghadirkan sesuatu yang baru, namun tetap merangkul seni budaya daerah. Dia bersyukur, Coklat Kita selalu mendukung dengan penuh antusias. Mereka selalu bekerja dengan hati, tak hanya mementingkan sisi komersial.

"Dari sisi talent, alhamdulilah mereka selalu memberi kontribusi yang baik. Mereka selalu siap bekerja sama, sehingga bisa menghasilkan pertunjukan menarik. Harapan talent NJP bisa mendapat penghargaan. Nanti karya mereka bisa digabungkan menjadi sebuah album," ujar Ega.

Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin mengatakan, Milangkala ke-7 Kabupaten Pangandaran, mesti menjadi tolok ukur kesuksesan daerah, sehingga, pembangunan Kabupaten Pangandaran sebagai kawasan wisata bisa lebih baik lagi.

"Banyak sekali memang event yang bekerjasama dengan Coklat Kita, termasuk melalui NJP. Pangandaran selalu mendapat apresiasi luar biasa. Mudah-mudahan NJP di Pangandaran mempunyai nilai lebih, bagaimana masyarakat bisa senang dan harus menjadi daya tarik wisatawan," pungkas Asep.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1650 seconds (0.1#10.140)