Ini Program Prioritas Ridwan Kamil di 100 Hari Kerja Pertamanya

Rabu, 25 Juli 2018 - 13:31 WIB
Ini Program Prioritas Ridwan Kamil di 100 Hari Kerja Pertamanya
Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum beserta istrinya menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Jabar di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (25/7/2018). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil mengaku telah mengantongi sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakan di 100 hari kerja pertamanya sebagai Gubernur Jabar. Setidaknya lima program kerja ditargetkan terwujud pascadirinya dilantik sebagai Gubernur Jabar.

Pria yang akrab disapa Emil itu berjanji bekerja cepat setelah pelantikan yang rencananya digelar 17 September 2018. Kerja cepat dilakukan agar sembilan visi misi dia bersama pasangannya, Uu Ruzhanul Ulum, segera terwujud.

"Pengentasan pengangguran lewat satu perusahaan satu desa, launching kredit di masjid sudah siap, hibah pariwisata juga sudah siap, alhamdulillah banyak, minimal lima hal dalam 100 hari bisa kita eksekusi," sebut Emil seusai Rapat Paripurna Istimewa DPRD Jabar di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (25/7/2018).

Selain program 100 hari kerja, Emil mengaku akan fokus dalam pembangunan bidang infrastruktur. Salah satu yang menjadi sorotannya yakni pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan, seperti kawasan Jabar Selatan.

Untuk mewujudkan visi misinya dalam membangun Jabar, lanjut Emil, pihaknya tidak akan mengandalkan dana APBD. Menurutnya, dana APBD jauh dari kata cukup untuk membangun Jabar yang wilayahnya sangat luas dan populasi penduduknya yang sangat besar.

"Salah satu kelemahan pemprov yang akan saya perbaiki adalah lobi ke pusat yang kurang maksimal. Jadi saya ingin kalau (anggaran) nggak cukup harus ada sistem gimana saya minta ke pemerintah pusat karena populasi yang harus disuapi, disejahterakan sangat banyak. Itu cara saya," bebernya.

Bahkan, Emil pun tak ragu untuk mencari sumber pendanaan hingga ke luar negeri jika memang diperlukan. Dia menyebut, caranya mendapatkan anggaran sebagai inovasi dirinya agar Pemprov Jabar tidak melulu mengandalkan dana APBD untuk membiayai pembangunan.

"Kalau semua urusan hidup ini hanya mengandalkan APBD, APBD itu hanya 10 persen dari kemampuan membangun negeri. 90 persennya dana umat, CSR (corporate social reaponsibility), public partnership. Saya akan jadi pemimpin yang tidak hanya administratif, tapi multidimensi. Di mana ada rezekinya saya akan kejar. Jadi tipe saya bukan tipe pemimpin APBD, kumaha weh caranya, yang penting nyampe," jelas Emil.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1003 seconds (0.1#10.140)