Beredar Surat di Medsos Pensiunan Tagih Utang ke Bupati KBB

Kamis, 31 Oktober 2019 - 17:16 WIB
Beredar Surat di Medsos Pensiunan Tagih Utang ke Bupati KBB
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Foto salinan tagihan utang yang ditujukan ke Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna beredar luas di masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan muncul di sejumlah grup media sosial, Kamis (31/10/2019).

Pengamatan SINDOnews foto surat berisi tagihan utang tersebut juga beredar di grup WhatApp kalangan wartawan. Surat itu ditandatangani pensiunan ASN Dinas PUPR KBB, dengan jabatan terakhir Kabid Pengairan Tanwar Sarifudin ST.

Isi surat tersebut berisi tentang kronologi terjadinya utang piutang antara Tanwar dan Aa Umbara yang diketik menggunakan komputer dan ditandatangani oleh yang bersangkutan.

Surat tersebut ditujukan langsung kepada Bupati Aa Umbara Sutisna. Tanpa menyebut waktu transaksi utang piutang, dalam surat berbahasa Sunda itu disebutkan Aa umbara memiliki utang kepada Tanwar senilai Rp25 juta.

Pinjaman itu diberikan Tanwar saat menjabat dirinya menjabat sebagai Kepala UPT Pengairan Kecamatan Lembang. "Aa nyebatna nambut, artosna disanggakeun ka ibu (istri) di bumi (Lembang). (Aa nyebutnya pinjam, uangnya diberikan ke istri di rumah Lembang)," tulis Tanwar dalam surat tersebut.

Kemudian Tanwar menulis bahwa Aa Umbara meminjam uang dengan alasan akan pergi ke Jakarta. Uang yang dipinjamkan ituberasal dari utang ke Bank BJB.

Pinjaman itu murni pribadi Aa Umbara dan tidak ada kaitanya dengan proyek. Sekarang Tanwar sudah pensiun dan membutuhkan uang. Di surat itu juga tertera nomor rekening Bank BJB atas nama Tanwar Sarifudin agar uang pembayaran utang ditransfer ke nomor tersebut.

"Ayeuna abdi atos pensiun, peryogi pisan artos (Sekarang saya sudah pensiun, sangat membutuh uang)," tulis Tanwar.

Saat hal ini dikonfirmasikan, Bupati Bandung Barat Aa Umbara mengaku belum menerima fisik surat yang tersebar dalam foto di media sosial tersebut.

Dia membuka ruang dan waktu jika pembuat surat ingin menemuinya secara langsung agar duduk persoalan lebih jelas dan tidak menjadi fitnah. Lagi pula jika utang itu benar, kasusnya sudah cukup lama atau saat dirinya menjabat sebagai Ketua DPRD KBB.

"Belum liat asli suratnya. Silakan saja datang ke kantor, bicarakan, mungkin saya lupa. Kalau punya itikad baik, toh kantor dan rumah saya jelas, ga akan kemana-mana," kata Aa.

Bupati mengaku tidak mau ambil pusing dengan persoalan 'kecil' tersebut dan lebih memprioritaskan untuk fokus mengurus masyarakat dan membangun KBB.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3443 seconds (0.1#10.140)