Bandara Husein Sastranegara Ditutup, Bandung Bakal Ditinggalkan Wisman
Arif Budianto
BANDUNG - Munculnya wacana penutupan Bandara Husein Sastranegara dari kegiatan komersial dinilai keputusan tidak bijaksana. Pemkot Bandung khawatir, bila rencana itu terealisasi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bandung raya bakal menurun.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, Bandara Husein Sastranegara Bandung saat ini masih menjadi satu-satunya pintu masuk wisman, terutama dari Singapura dan Malaysia. Pergerakan wisman yang melalui bandara ini rata-rata 4.000 per hari. Bahkan, jumlahnya lebih banyak dibanding Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, yang hanya 2.000 orang per hari.
Masih tingginya jumlah wisman yang masuk ke Husien Sastranegara dibandingkan BIJB menunjukkan Bandung masih memilki daya tawar. Saat ini 13 penerbangan telah dialihkan ke BIJB, sehingga Bandara Husein hanya melayani penerbangan internasional, antarpulau Jawa, dan pesawat propeller.
"Kalau sampai ditutup, ya sayang sekali. Dampaknya tidak hanya ke pariwisata, tapi ekonomi juga. Tidak hanya ke Kota Bandung, tapi mungkin Jabar juga akan kena imbasnya juga," kata Kenny, Kamis (31/10/2019).
Menurut Kenny, data UN WTO sebanyak 52% wisatawan dunia bepergian atau berwisata menggunakan moda transportasi udara. Artinya, penutupan Bandara Husein dari bandara komersial akan menutup direct flight Bandung dengan dunia luar.
"Sebenarnya saya sudah tidak mau banyak komentar soal ini, karena sudah banyak sekali industri yang bicara soal kekhawatiran kalau Husein ditutup. Ada Asita, asosiasi, dan lainnya. Umumnya mereka ingin pertahankan Bandara Husein Sastranegara," beber Kenny.
Lebih lanjut dia menyebut, pemindahan 13 rute ternyata tidak memindahkan penumpang yang selama ini melalui Husein ke BIJB. Hal itu terlihat pada turunnya volume penumpang di Husein dan BIJB.
Data yang dia peroleh, volume penumpang melalui Husein sebelum beroperasinya BIJB mencapai 300.000 per bulan (Juni). Sementara pada Juli, volume penumpang tinggal 114.000-an. Saat ini, volume penumpang harian di BIJB pun sekitar 1.500 orang. Penurunan juga terjadi pada volume bagasi dan kargo. "Artinya, lebih dari setengah penumpang hilang setelah pemindahan flight ini," ujarnya.
Mencuatnya wacana penutupan Bandara Husein Sastranegara dari penerbangan komersial pertama kali dilontarkan DPRD Provinsi Jabar. Alasannya, untuk menggerakkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka. (Baca juga: Airnav Indonesia Tambah Fasilitas Navigasi di BIJB Kertajati).
(zik)
- Gelar DevFest 2019, Google Asah Skill Digital Anak Muda Bandung
- Pascamerger dengan Polin, BPR Sinar Mas Pelita Optimalkan Kekuatan Jaringan
- Acara Pratemu BEMNUS XII di Bandung Diwarnai Kericuhan, Ini Pemicunya
- Sinergi Antardaerah, Dekranasda Bandung Berkunjung ke Banyuwangi
- Peringati Hari Pohon Sedunia, Pemkot Gulirkan Program Bandung Menanam
- Anggota DPRD Jabar Dukung Pengembangan Bandara Kertajati
- Investor Terpusat di Pulau Jawa, KSEI Dorong Pengembangan PED
- Siang Ini Hujan Ringan Guyur Bandung Raya, Suhu Terendah 20 Derajat
- Siang Ini Kota Bandung Diguyur Hujan Ringan dan Sedang
- Hujan 1 Jam Guyur Bandung, Banjir Cileuncang Rendam Pagarsih
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang