Kesehatan-Pendidikan Memprihatinkan, Warga Agats Papua Butuh Perhatian

Kamis, 31 Oktober 2019 - 00:03 WIB
Kesehatan-Pendidikan Memprihatinkan, Warga Agats Papua Butuh Perhatian
Kardinal Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo saat bertemu Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat di Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto/SINDO/Chamad Hojin
A A A
JAKARTA - Masyarakat Agats, Kabupaten Asmat, Papua saat ini masih sangat membutuhkan perhatian pemerintah, masyarakat, dan seluruh komponen bangsa Indonesia. Sektor pendidikan dan kesehatan di Agats memprihatinkan.

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan, kondisi geografis Agats sangat berbeda dengan daerah lain. Tanahnya sebagian besar rawa-rawa dan sungai sehingga untuk mencapai daerah tersebut membutuhkan waktu lama.

Karena itu, kata Ignatius, untuk memberdayakan dan meningkatkan bidang pendidikan dan kesehatan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak. Selain itu juga butuh pribadi-pribadi yang memiliki hati.

“Kami telah berkoordinasi dengan keuskupan Agats untuk bersama-sama. Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Sidomuncul ,” kata Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo seusai menerima bantuan dari Sido Muncul, di Katedral, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Dia mengemukakan, pelayanan pendidikan di Agats masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain. Anak-anak hanya mengecap pendidikan di sekolah rimba yang terkadang belajar tiga bulan sekali. Hanya segelintir orang dewasa yang sudah bisa membaca dan menulis.

“Jangan anda bayangkan sekolah di sana seperti di sini. Mereka mau ke sekolah terkadang hanya beberapa kali saja dalam tiga bulan,” ujar Uskup.

Ignatius menuturkan, Keuskupan Agats, Asmat saat ini memiliki 23 paroki dan hanya dua paroki yang ada di tengah kota daerah tersebut. Sisanya berada di daerah yang dijangkau transportasi darat dan udara.

Kini, tutur Ignatius, Keuskupan Agats, Pemda Agats bekerjasama dengan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ menggalang dana untuk membantu pembangunan yang diperlukan masyarakat di sana. “Bantuan Sidomuncul sangat berarti untuk masyarakat Agats,” tutur Ignatius.

Sementara itu, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan, bantuan untuk masyarakat Agats merupakan bentuk kepedulian perusahaannya dalam membantu masyarakat.

Sidomuncul telah banyak terlibat dalam berbagai bantuan untuk masyarakat mulai dari operasi katarak gratis dan juga mudik gratis.

Untuk masyarakat Agats, Sidomuncul menyerahkan bantuan berupa uang sebesar Rp250 juta. Dana tersebut diharapkan mampu membantu peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan warga Agats, Asmat.

Irwan Hidayat mengaku prihatin melihat masih ada masyarakat yang berkekurangan di Agats. Karena itu dia tergerak membantu. "Kami membantu masyarakat agats karena imbauan Kardinal Ignatius. Saya memberi apresiasi kepada Keuskupan Agats yang membantu masyarakat di daerah miskin dan berawa itu," pungkas Irwan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6349 seconds (0.1#10.140)