4 Kecamatan di Purwakarta Zona Terlarang Alih Fungsi Lahan

Rabu, 30 Oktober 2019 - 17:37 WIB
4 Kecamatan di Purwakarta Zona Terlarang Alih Fungsi Lahan
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menetapkan empat zona larangan alih fungsi lahan produktif menjadi perumahan atau industri. Foto/Diskominfo Purwakarta
A A A
BANDUNG - Pemkab Purwakarta menetapkan empat kecamatan zona merah atau lokasi terlarang alih fungsi lahan pertanian untuk perumahan.

Keempat empat kecamatan yang masuk zona merah tersebut, antara lain Babakan Cikao, Bungursari, Campaka, dan Cibatu.

“Di empat kecamatan ini sudah kami tandai, tidak boleh ada satu jengkal pun lahan pertanian produktif beralih fungsi,” kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Rabu (30/10/2019).

Anne mengemukakan, langkah tegas itu merupakan upaya strategi untuk melindungi lahan produktif yang saat ini terancam menyusut. Apalagi Purwakarta ditarget menjadi salah satu penyokong target nasional Indonesia lumbung pangan dunia pada 2045.

Sehingga dengan kebijakan itu, ujar Anne, produksi pangan, khususnya produksi padi Purwakarta diharapkan terus meningkat. "Kami akui, semakin berkembangnya wilayah, maka alih fungsi lahan pun semakin menghantui. Ini yang harus kami antisipasi,” ujar dia.

Dari data yang ada, tutur Anne, luas sawah baku di Purwakarta mencapai 18.000 hektare. Dari jumlah tersebut, 10.000 hektare di antaranya merupakan sawah irigasi teknis dan 8.000 hektare sawah tadah hujan.

Anne menuturkan, ke depan, lahan-lahan produktif ini tidak boleh beralih fungsi dengan alasan apapun. Pemkab Purwakarta akan menguatkan komitmen dengan para pemilik lahan supaya tak terlalu mudah menjual lahan pertanian mereka.

“Kalau dijual nanti kami akan minta keterangan kepada pembelinya soal kegunaan lahan tersebut selanjutnya. Kalau untuk industri atau perumahan, kami tak akan izinkan,” tutur Anne.

Bupati yang akrab disapa Ambu Anne itu merencanakan tahun depan pihaknya akan menggelar sebuah event menarik sebagai upaya mengajak kaum milenial agar tertarik berkiprah di sektor pertanian. “Tahun depan ada event, biar generasi muda kita tertarik bertani,” tutur Anne.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8611 seconds (0.1#10.140)