Bupati Cellica Datangi BNP2TKI, Ini Kabar Nasib 2 Warga Karawang di Irak

Selasa, 29 Oktober 2019 - 19:25 WIB
Bupati Cellica Datangi BNP2TKI, Ini Kabar Nasib 2 Warga Karawang di Irak
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana didampingi Kadisnaker Karawang Ahmad Suroto foto bersama Deputi Perlindungan BNP2TKI Anjar prihartono seusai pembahasan dua warga Karawang di Irak. foto/SINDOnews/Nilakusuma
A A A
KARAWANG - Bupati Karawang Cellica Nurachadiana serius berupaya memulangkan dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Karawang, Rustia dan Septiani yang saat ini berada di Irak.

Cellica mendatangi kantor BNP2TKI di Jakarta untuk menanyakan perkembangan upaya pemulangan dua warga Karawang yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) itu.

Dari keterangan BNP2TKI diketahui Rustia dan Septiani saat ini sudah berhasil dihubungi dan saat ini dalam proses pemulangan.

"Alhamdulillah kami sudah bertemu langsung dengan Deputi Perlindungan BNP2TKI, bapak Anjar Prihartono beserta jajaran. Dalam pertemuan itu dikatakan kedua warga Karawang tersebut sudah terkoneksi dan saat ini dalam penanganan pihak KBRI Baghdad untuk proses pemulangan. Namun karena masih ada masalah administrasi terkait hukum di sana, maka pemerintah masih menunggu waktu pemulangan," kata Cellica seusai pertemuan dengan BNP2TKI didampingi Kepala Disnaker Karawang Ahmad Suroto, Selasa (29/10/2019).

Menurut Cellica, kedua warga Karawang ini terindikasi masuk dan bekerja di Irak secara Ilegal. Hal itu diketahui karena pemberangkatannya ke Irak tidak melalui Disnaker Karawang atau tercatat di pemerintah pusat.

Artinya mereka berangkat tanpa diketahui pemerintah dan menggunakan identitas bukan sebenarnya. "Ini yang sedikit mempersulit pemulangan mereka karena mereka dianggap ilegal oleh pemerintah setempat dan perlu proses lagi untuk pemulangannya," ujar dia.

Cellica menuturkan, kondisi terakhir diketahui salah satu dari dua warga Karawang ini telah bekerja. Namun karena sejak pemberangkatana bermasalah, khawatir akan menimbulkan masalah di kemudian hari, pemerintah tetap akan memulangkan mereka.

"Apapun kondisinya mengingat mereka itu ilegal, harus segera dipulangkan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari," tandas Cellica.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6527 seconds (0.1#10.140)