Sekolah Pancasila Muda Siapkan Milienial Tangkal Radikalisme di Medsos

Selasa, 29 Oktober 2019 - 18:31 WIB
Sekolah Pancasila Muda Siapkan Milienial Tangkal Radikalisme di Medsos
Seratusan mahasiswa Kota Bandung mengikuti Sekolah Pancasila untuk menangkal konten paham radikal di medsos. Foto/Dokumentasi Sekolah Pancasila Muda
A A A
BANDUNG - Mahfud MD (MMD) Initiative menggelar Sekolah Pancasila Muda di Kota Bandung, Selasa (29/10/2019). Sekolah Pancasila Muda yang diikuti seratus mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu bertujuan menyiapkan generasi muda untuk menangkap penyebaran konten paham radikal di media sosial (medsos).

Inisiator Sekolah Pancasila Muda Rizqi Jong mengatakan, di sekolah ini, para peserta mengikuti pelatihan Kelas Menulis dari redaktur pelaksana salah satu media online Harun Mahbub Billah.

Selain itu, ada pula Digital Strategist Muslim AR berkaitan dengan konten di media sosial yang menitikberatkan pentingnya Pancasila.

"Saat ini akses media sosial semakin mudah dan luas. Isu radikalisme pun semakin vulgar berseliweran. Sekolah ini mengajak kaum milenial memberikan pandangannya soal Pancasila di media sosial," kata Rizqi di sela acara.

Pemahaman tentang Pancasila itu, ujar dia, sebagai bagian dari upaya menangkal paham radikal yang biasanya disebarkan oleh akun-akun anonim.

Untuk itu, para peserta dituntut mengkaji setiap isu yang terjadi di media sosial agar pesan yang disampaikan bisa tepat dan mudah dicerna warganet atau netizen.

Rizqi tak ambil pusing ketika program Sekolah Pancasila Muda dianggap bagian dari membentuk buzzer pemerintah di dunia maya. Menurut Rizqi, ada banyak perbedaan mendasar antara buzzer pro pemerintah dengan Sekolah Pancasila Muda.

Para peserta, ujar Rizqi, tetap harus kritis terhadap kebijakan pemerintah. "Kami tidak membentuk buzzer. Mereka memang nanti diminta berperan aktif di media sosial dalam bentuk komunitas. Tapi harus fokus mengkaji isu yang terjadi. Mereka juga bisa mengkritisi pemerintah," ujar dia.

"Tapi memang fokusnya kami merangkul milenial untuk ikut menangkal konten paham radikal. Karena ini (paham radikal) kan berbahaya, bisa memecah belah bangsa," tutur Rizqi.

Sebelum di Kota Bandung, Sekolah Pancasila Muda telah diselenggarakan di DKI Jakarta dan Kota Bogor. Program ini akan dilaksanakan di kota-kota lain.

"Para peserta memang kami batasi 100 orang. Sebelumnya mereka daftar secara online. Jadi, pelatihan ini gratis," pungkas Rizqi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7328 seconds (0.1#10.140)