Polisi Temukan Dugaan Motif Penyerangan SMAN 10 Bandung

Selasa, 29 Oktober 2019 - 08:16 WIB
Polisi Temukan Dugaan Motif Penyerangan SMAN 10 Bandung
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto/SINDONews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Penyidik Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cibeunying Kidul yang dibantu Satuan Reskrim Polrestabes Bandung menemukan dugaan motif yang melatarbelakangi penyerangan puluhan pemuda ke SMAN 10 Bandung, Jalan Cikutra pada Sabtu dan Minggu 26-27 Oktober 2019 malam.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, dugaan motif itu diperoleh setelah penyidik Unit Reskrim Polsek Cibeunying Kidul dan Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi baik siswa maupun guru SMAN 10 Bandung. (BACA JUGA: Polisi Selidiki Kasus Penyerangan SMAN 10 oleh Sekelompok Pemuda )

Selain itu, kata Truno, pada Senin 28 Oktober 2019, penyidik menganalisa rekaman kejadian yang tertangkap kamera closed circuit television (CCTV). Hasil analisa, petugas berhasil mengidentifikasi sejumlah terduga pelaku.

"Jauh sebelum kejadian (penyerangan) di SMAN 10 Bandung, ada dugaan selisih paham dengan sejumlah pelajar SMKN 2, Jalan Ciliwung. Itu (selisih paham) terjadi seusai pertandingan sepak bola Liga Pelajar Indonesia Kota Bandung di Lapangan Sidolig, Jalan A Yani pada Jumat 25 Oktober 2019," kata Truno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2019).

Truno menuturkan, dari pertandingan sepak bola persahabatan antarsekolah itu, sejumlah pelajar saling ejek di media sosial (medsos). Suporter mempermasalahkan logo masing-masing sekolah.

"Aksi (saling ejek) berlanjut pada Minggu 27 Oktober 2019 dini hari sekitar pukul 03.09 WIB. Terjadi perusakan fasilitas SMKN 2 Bandung di Jalan Ciliwung. Lalu pada Minggu 27 Oktober 2019 pukul 21.15 WIB, terjadi perusakan gerbang sekolah dan pos satpam di SMAN 10. Masing-masing pelaku berkelompok menggunakan sepeda motor," ujar Truno. (BACA JUGA: SMAN 10 Bandung Dua Kali Diserang Kelompok Pemuda )

Truno menuturkan, saat ini, kasus perselisihan antarpelajar tersebut telah ditangani sepenuhnya oleh Satreskrim Polrestabes Bandung. Penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi dari kedua sekolah dan memeriksa rekaman CCTV sebagai alat bukti petunjuk.

"Kemudian mengidentifikasi para terduga pelaku perusakan dan penyerangan ke masing-masing sekolah," tutur Kabid Humas.

Polda Jabar mengimbau kepada masing-masing pihak sekolah dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemkot Bandung, Komite Sekolah Kota Bandung serta stakeholder Forum Ormas Bandung
Kondusif untuk menjaga dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Diimbau kedua belah pihak untuk tidak terpengaruh oleh provokasi, baik melalui medsos maupun interaksi nyata lainnya. Masing-masing orangtua dan guru siswa atau murid melakukan pembinaan dan pengawasan kepada siswa atau murid," ungkap Truno

Sejauh ini, tegas Truno, hasil koordinasi dan komunikasi yg dilakukan Satuan Bimmas Polrestabes Bandung sepakat menjaga lingkungan sekolah masing-masing.

Dia menandaskan, Polda Jabar akan mengungkap kasus kejadian tersebut secara proses hukum. Aksi penyerangan merupakan perbuatan tersebut murni kriminal atau tindak pidana.

Apalagi sasaran perusakan adalah sekolah atau tempat pendidikan di mana aset negara, dalam hal ini murid sebagai penerus bangsa.

"Siapapun pelakunya berniat melakukan pembodohan kepada anak bangsa dan harus menjadi lawan kita bersama mengancam dunia pendidikan dalam rangka mencerdaskan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia," tandas Truno.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4087 seconds (0.1#10.140)