Legitnya Siliwangi Bolu Kukus, dari Rasa Kopi hingga Talas Bogor

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 13:59 WIB
Legitnya Siliwangi Bolu Kukus, dari Rasa Kopi hingga Talas Bogor
CV Boga Karya Siliwangi meluncurkan produk bolu kukus Siliwangi Bolu Kukus (SBK) berbagai varian. Foto/Dokumentasi SBK
A A A
BANDUNG - Sudah jadi rahasia umum, Jawa Barat terkenal akan kelezatan dan cita rasa kulinernya. Berbagai inovasi terus bermunculan di Tatar Pasundan ini. Tak hanya makanan berat, tetapi juga penganan seperti kue basah dan kering.

Salah satu penganan yang cukup dikenal mayarakat adalah bolu kukus bernama Siliwangi Bolu Kukus atau sering disebut SBK. Oleh-oleh ini memiliki cita rasa enak dan lezat. Bolu kukus ini terasa lebih wangi, lebih berasa, istimewa, membuat siapapun yang menikmatinya ketagihan.

SBK sendiri, telah bersertifikasi PIRT dan Halal. Kini memiliki delapan varian rasa. Yaitu, Susu Lembang, Stroberi Ciwidey, Kopi Bogor, Ubi Cilembu, Ketan Kelapa, Alpukat Mentega, Brownies Coklat, dan Talas Bogor.

"Setiap varian rasa memiliki sensasi berbeda bagi para pecintanya. Misalnya saja rasa Kopi Bogor yang begitu keras aroma kopinya, dan saat dimakan rasa kopinya begitu terasa di lidah. Bolu ini sangat cocok sebagai kudapan pagi, siang, sore, maupun malam, disandingkan bersama teh atau kopi hangat," kata Director CV Boga Karya Siliwangi Muhammad Faizal Chaniago.

Menurut dia, SBK diproduksi oleh tim berpengalaman. Kue basah ini diracik oleh orang-orang yang sudah bergelut selama lima tahun di industri makanan, khususnya bolu kukus. Dia mengklaim, soal cita rasa kue, tak perlu diragukan. Tekstur bolu dibuat bertekstur lembut dengan rasa manis pas di lidah.

SBK adalah kue bolu yang diproduksi dengan cara dikukus melalui proses higienis, ditunjang oleh bahan baku pilihan berkualitas. Dibuat menggunakan mesin dan peralatan yang tepat guna, serta didukung oleh tenaga kerja lokal andal dan kompeten sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing.

Menurut dia, tingginya minat mayarakat atas produk ini, membuat CV Boga Karya Siliwangi terus mengembangkan sayap. Hari ini, SBK bahkan me-launching store resmi pertamanya di Stasiun Bogor. Pembukaan store ini untuk memenuhi tingginya minat warga Bogor dan sekitarnya mendapatkan bolu kukus SBK.

Khusus pada momen pembukaan store di Bogor, SBK memberikan promo yang satu hari. Konsumen bisa ikut program buy 1 get 1 dengan harga spesial Rp25.000 untuk 500 pembeli pertama dan tidak berlaku kelipatan.

Di Twitter juga akan ada kuis dengan pertanyaan “Bolu Kukus rasa apa yang kamu sukai?” dan hestek #GratisBoluKukus. Lima akun dengan jawaban terbanyak akan mendapatkan SBK semua rasa.

Bahkan, untuk menyemarakkan pembukaan store di Bogor, pada Selasa (22/10/2019), beberapa influencer yang tergabung dalam Komunitas Siliwangi Blogger melakukan cuitan secara serentak. Hasilnya hashtag #SiliwangiBoluKukus bisa menempati posisi keenam trending topic Indonesia dan posisi ketiga trending topic di Jawa Barat.

Muhammad Faizal Chaniago menuturkan, SBK diproduksi dengan tujuan melestarikan budaya Pasundan melalui kuliner. Visinya adalah kearifan lokal yang menyehatkan, menyejahterakan, dan terbaik.

"Kami memperkenalkan kepada masyarakat suatu bentuk karya yang mengangkat nilai sejarah dan nilai kearifan lokal, dimana hasil karya tersebut kami beri nama Siliwangi Bolu Kukus (SBK). Itulah mengapa nama Siliwangi lebih ditonjolkan pada kemasannya karena inilah nama yang begitu melekat dengan Bumi Pasundan," tutur dia.

Menilik dari sejarahnya, Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh. Prabu Siliwangi dikenal akan semboyan Silih Wawangi, yang mengartikan Silih Asih Silih Asah Silih Asuh Silih Wawangi.

Maknanya, setiap manusia itu harus saling mengasihi seperti seorang ibu yang memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi yang baru lahir. Saling mengasah agar lebih berdaya guna dalam kehidupan, dan tentu saja saling mengasuh. “Semoga apa yang kami karyakan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas,” pungkas Faizal.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1403 seconds (0.1#10.140)