PT BPF Yakin Investasi Berjangka Aman Menjanjikan Bakal Semakin Diminati

Kamis, 24 Oktober 2019 - 23:56 WIB
PT BPF Yakin Investasi Berjangka Aman Menjanjikan Bakal Semakin Diminati
(Ki-ka) Diah Yulinda, Ryan Oktavianto, Ida Widaeni, dan Ani Sofiarni dalam acara pada Paparan Kinerja Kuartal III Tahun 2019 PT BPF di Hotel Grand Mercure, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Kamis (24/10/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Potensi perdagangan berjangka pada produk multilateral diprediksi akan semakin prospektif, di tengah tidak stabilnya ekonomi global. Investor diperkirakan banyak memilih produk safe haven untuk investasi jangka panjang yang aman dan menjanjikan.

Chief Business Officer PT Bestprofit Futures (BPF) Ani Sofiarni mengatakan, kondisi ekonomi global yang masih belum stabil akibat pengaruh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok justru menarik minat investor berinvestasi pada produk perdagangan berjangka multilateral. Mereka mencari produk investasi yang aman untuk jangka panjang.

"Animo investor ternyata cukup meningkat terhadap produk investasi yang bersifat safe haven, seperti loco gold. Investor memiliki keyakinan bahwa komoditas emas adalah alternatif investasi yang cukup bagus dengan potensi keuntungan yang menjanjikan," kata Ani pada acara Paparan Kinerja Kuartal III Tahun 2019 PT BPF di Hotel Grand Mercure, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Kamis (24/10/2019).

Sentimen positif atas komoditas emas, ujar dia, terus meningkat. Harga emas di perdagangan dunia tercatat terus naik. Harga emas tahun ini tercatat memecahkan rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Harga komoditas ini diperkirakan akan semakin menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan. Fluktuasi harga emas saat ini, merupakan peluang bagi investor untuk melakukan aksi beli.

"Ini peluang bagus bagi perseroan untuk menaikan volume transaksi agar mencapai target 2019. Apalagi, tahun ini kami mengharapkan pertumbuhan investasi sebesar 35%, dengan pencapaian hingga triwulan III sebesar 26%," ujar Ani.

Secara umum, tutur dia, PT Bestprofit Futures berhasil membukukan total volume transaksi sebesar 830.395 lot pada triwulan III/2019, atau naik 42,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Walaupun, volume transaksi bilateral masih menjadi katalis utama sebesar 757.097 lot atau memberikan kontribusi sebesar 91,17%. Sementara transaksi multilateral sebesar 73.298 lot atau menopang sebesar 8,82%.

Dia menuturkan, saat ini, berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), PT BPF menempati urutan kedua teratas dari lima perusahaan pialang berjangka terbesar nasional. Total pangsa pasar BPF mencapai 13,39%. “Seluruh pencapaian ini cukup memuaskan. Kami yakin sampai akhir tahun kinerja BPF akan melesat sesuai ekspektasi," tutur Ani.

PT BPF berkomitmen meningkatkan transaksi pada produk multilateral seperti loco gold, melalui peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan. Termasuk berkomitmen terus menambah jumlah marketing dari existing saat ini sebanyak 200 orang.

Prospektifnya market produk perdagangan berjangka multilateral juga diakui Pimpinan Cabang PT BPF Cabang Bandung Ida Widaeni. Pada triwulan III/2019, pihaknya mencatat pertumbuhan volume transaksi komoditi naik 145,9% dari 1.742 menjadi 4.284. Sementara untuk sistem perdagangan alternatif (SPA) tumbuh 25,9% dari 22.992 menjadi 24.734.

"Untuk produk loco gold misalnya, kami optimistis harganya akan terus naik pada 2020. Setelah pelantikan presiden dan kabinet baru, kami yakin akan makin prospektif, karena sebelumnya mereka lebih banyak menahan," kata Ida.

Tumbuhnya transaksi multilateral, ujar dia, turut mendongkrak naiknya kepercayaan investor terhadap PT BPF. Cabang Bandung mencatat pertumbuhan jumlah nasabah baru sebesar 75,86%, sepanjang periode Januari hingga September 2019. Atau tumbuh menjadi 102 nasabah dibandingkan hingga akhir September 2018 sebesar 58 nasabah baru.

"Atas pencapaian ini, RFB Bandung menjadi jawara untuk cabang BPF di luar Jakarta dari sisi peningkatan jumlah nasabah baru. Ini tak lepas dari upaya kami menggali kebutuhan nasabah dan profiling risiko, membidik nasabah potensial. Sehingga best profit bagus bagi kami," ujar dia.

Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, khususnya Bandung mengalami peningkatan setiap tahun di atas 5%. Kondisi ini berimbas positif terhadap berkembangnya para pengusaha baru maupun tingkat pendapatan masyarakat, terutama di pusat kota.

“Target wilayah prospek kami hampir mencakup seluruh wilayah Jawa Barat dengan kantor operasional ada di Bandung. Kami fokus pada kantong-kantong wilayah potensial, seperti Cirebon, Garut, Bogor, dan Sukabumi," tutur Ida Widaeni.

Sementara itu, Research Business and Development Officer PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Ryan Oktavianto mengatakan, PT BPF termasuk salah satu perusahaan pialang saham yang cukup produktif memasarkan produk multilateral. PT BPF masuk lima besar best profit produk multilateral.

"Kami berharap perusahaan berjangka lebih banyak menggenjot produk multilateral, seperti kopi robusta, loco gold, dan lainnya. Loko gold misalnya, saat ini sangat laku dan diminati investor, karena harganya selalu naik. Kedepannya masih sangat mungkin dikembangkan pasar komoditi ini," pungkas Ryan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4673 seconds (0.1#10.140)