1.324 Pedagang Terdampak Erupsi Tangkuban Parahu Dapat Bantuan Sembako

Kamis, 24 Oktober 2019 - 22:55 WIB
1.324 Pedagang Terdampak Erupsi Tangkuban Parahu Dapat Bantuan Sembako
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna foto bersama pedagang terdampak erupsi Gunung Tangkuban Parahu seusai pemberian bantuan sembako. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna membagikan sebanyak 1.324 paket sembako kepada para korban erupsi Gunung Tangkubanparahu, Kamis (24/10/2019).

Pembagian sembako di Kantor Desa Cikole, Kecamatan Lembang, dibagi ke dalam empat tahap dengan tujuan untuk meminimalisasi penumpukan warga penerima bantuan.

"Sebenarnya yang terdampak erupsi Gunung Tangkubanparahu total ada 1.500 warga, namun warga KBB yang tinggal di Desa Cikole hanya 1.324. Sisanya adalah warga Subang dan Purwakarta," kata Aa Umbara didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo.

Umbara menyebutkan, pemberian bantuan sembako ini diharapkan bisa mengurangi beban kesulitan para pedagang yang selama erupsi Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu, mereka tidak dapat berjualan.

Meskipun secara nilai tidak sebanding dengan kehilangan pemasukan penghasilan yang dirasakan oleh pedagang, tapi paling tidak pemerintah daerah hadir di tengah-tengah warga.

Bupati juga meminta kepada warga untuk terus berdoa dan beribadah kepada Allah SWT agar selalu di lindungi dari setiap bencana. Sebab kejadian bencana alam tidak bisa diprediksi kapan terjadi dan kapan akan berhenti.

Tetaplah menjaga alam dengan tidak merusaknya, agar manusia bisa hidup saling berdampingan dan saling menjaga.

"Jagalah alam maka alam akan menjaga kita. Karena banyak kejadian bencana yang diakibatkan karena ulah manusia yang tidak bisa menjaga lingkungannya," kata Umbara.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo mengatakan, berdasarkan pendataan pedagang di Tangkubanparahu yang merupakan warga Cikole, KBB, sebanyak 1.324 orang.

Mereka rata-rata sudah berjualan puluhan tahun dan mengandalkan mata pencahariannya dengan berjualan di objek wisata yang menjadi ikon Jawa Barat tersebut.

"Ya kasihan juga, karena terhitung sejak Jumat 26 Juli 2019 saat terjadi erupsi pertama kali, objek wisata Gunung Tangkubanparahu ditutup sehingga tidak berjualan. Alhamdulillah sejak Senin (21/10/2019) Tangkubanparahu sudah kembali dibuka dan mereka sudah bisa beraktivitas jualan lagi," kata Duddy.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3084 seconds (0.1#10.140)