Rokhmin Ajak Mahasiswa ITB Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia

Rabu, 05 September 2018 - 23:02 WIB
Rokhmin Ajak Mahasiswa ITB Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia
Pakar ekonomi kelautan Rokhmin Dahuri saat memberikan materi dalam kuliah umum di Aula Barat ITB. Foto: ISTIMEWA
A A A
BANDUNG - Pakar Ekonomi Kelautandan guru besar Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Rokhmin Dahuri mengajak mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia poros maritim dunia.

Caranya, dengan mendayagunakan potensi ekonomi kelautan yang dimiliki Indonesia. “Sudah 73 tahun merdeka, Indonesia masih sebagai negara berkembang berpendapatan menengah ke bawah,” kata Rokhmin dalam kuliah umum bertema “Pembangunan Ekonomi Kelautan Berbasis Industri-4.0 untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia” di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Rabu (5/9/2018).

Kuliah yang dihadiri oleh 1.000 lebih mahasiswa mahasiswa dari hampir semua program studi di ITB, sejumlah dosen, dan Guru Besar tersebut, Rokhmin Dahuri mengemukakan, kondisi Indonesia yang belum menjadi negara maju sangat ironis jika melihat berbagai potensi besar yang dimilikinya. Salah satunya, sektor kelautan atau kemaritiman.

Setidaknya, ujar dia, terdapat 11 sektor ekonomi kelautan yang jika dijalankan dengan baik dan benar, akan mendongkrak perekonomian nasional. Kesebelas sektor itu adalah, perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, pertambangan energi, pariwisata bahari, perhubungan laut, industri jasa maritim, sumberdaya wilayah pulau kecil, hutan mangrove, dan sumber nonkonvensional.

“Total Potensi sebelas sektor kelautan Indonesia mencapai 1.338 triliun/tahun atau 7 kali lipat APBN (tahun 2016 sebesar Rp. 2.400 triliun) atau sekitar 1,3 PDB Nasional saat ini,” ujar Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong tersebut.

Dengan potensi sebesar itu, tutur Rokhmin, sektor kelautan dan perikanan dapat menyerap setidaknya 45 juta tenaga kerja atau 40% total angkatan kerja Indonesia.

Menurut Rokhmin, strategi Indonesia menjadi negara maju, adil, makmur, dan berdaulat hanya bisa dilakukan dengan enam langkah. Yaitu, menjaga daya saing, memproteksi pasar domestik, menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi diatas 7% setiap tahun secara inklusif dan berkelanjutan, membangun ketahanan pangan energi, menjaga kualitas lingkungan hidup, dan kelestarian SDA, serta memperkokoh NKRI.

“Enam strategi itu sangat relevan saat ini di era globalisasi dan global warming dengan ciri a higly interconnected world, perdagangan bebas, revolusi industri-4, dan daya dukung bumi yang kian menurun,” tandas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8804 seconds (0.1#10.140)