Rongga Budaya Dusun Bambu Disambut Antusias di Festival Lembah Ijen

Kamis, 24 Oktober 2019 - 14:23 WIB
Rongga Budaya Dusun Bambu Disambut Antusias di Festival Lembah Ijen
Rongga Budaya Dusun Bambu saat tampil di gelaran Jazz Gunung Ijen, Banyuwangi. Insert: personel Rongga Budaya Dusun Bambu memainkan musik di Balai Kriya, Dusun Bambu, Kecamatan Cisarua, KBB. Foto/Dokumentasi Dusun Bambu-SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Tim kesenian Rongga Budaya Dusun Bambu mendapatkan apresiasi luar biasa dari penonton saat unjuk kebolehan di gelaran Festival Lembah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.

Tampil sebagai undangan, tim kesenian yang beranggotakan lima personel, yakni Bah Wawan, Boaay, Kentung, Erik, dan Bogang, menjadi satu-satunya pengisi acara yang mewakili Jawa Barat. Rongga Budaya memainkan musik dari alat-alat musik berbahan bambu.

"Bisa tampil sebagai undangan diFestival Lembah Ijen, Banyuwangi, adalah pengalaman berharga. Apalagi yang membuat senang adalah sambutan dari penonton sangat antusias," kata Bah Wawan saat ditemui di Balai Kriya, Dusun Bambu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (24/10/2019).

Rongga Budaya Dusun Bambu Disambut Antusias di Festival Lembah Ijen


Menurut dia, tampil di acaraFestival Lembah Ijen menjadi sebuah kebanggaan, karena yang diundang pada acara ini tidak sembarangan.

Kebanyakan adalah musisi jazz ternama. Festival Lembah Ijentersebut dihadiri oleh maestro jazz Indonesia, Indra Lesmana. Sehingga ketika ada tawaran untuk menampilkan jazz-etnik bambu dari pihak penyelenggara, pihaknya tidak kuasa untuk menolaknya.

Awalnya, ujar dia, Tim kesenian Rongga Budaya Dusun Bambu hanya dijadwalkan manggung sebanyak dua kali. Namun karena apresiasi dari penonton sangat bagus, akhirnya mereka tampil sebanyak tiga kali dengan sekali tampil 30 menit.

Saat tampil di Amphiteater Taman Gandrung Terakota, Banyuwangi, yang memiliki latar belakang kawasan persawahan dengan ketinggian 600 mdpl ini, lagu yang dibawakan adalah 'Rajah'.

"Alunan musik suara bambu itu bisa berkolaborasi dengan musik jazz. Harmonisasi musiknya masuk dengan sendirinya, meski didampingi dengan alat musik lain semisal bass atau keyboard sekalipun," ujar dia.

Pria yang piawai memainkan suling dan menjadi vokalis di tim kesenian ini menuturkan, selain tampil berkesenian, pihaknya juga membawa misi memperkenalkan alat musik bambu.

Jika umumnya orang sudah familiar dengan angklung, kini mereka bisa tahu alat musik lain dari bambu yang bisa dimainkan. Seperti suling, karinding, celempung, haliwung, koletrak, dan lain-lain.

Pemain alat musik Celempung, Bogang menambahkan, dari sekian banyak pengisi acara hanya tim kesenian Rongga Budaya Dusun Bambu yang murni memainkan alat musik bambu.

Semua alat itu juga dibuat sendiri melalui observasi dan research yang dilakukan di Saung Rongga Budaya yang ada di Dusun Bambu. Meski ada juga yang tampil menggunakan bambu tapi lebih kepada unsur pelengkap, bukan unsur inti dari musik yang ditampilkan.

"Secara umum kami puas tampil di sana, meski persiapan ke acara yang digelar 12-13 Oktober lalu terbilang mepet. Penonton juga memberikan apresiasi yang positif dan itu menjadi bukti kalau musik bambu bisa diterima pecinta jazz yang kebanyakan merupakan kalangan menengah ke atas," tutur Bogang.

Festival LembahIjen digelar oleh promotor Jazz Gunung Indonesia yang juga telah menggelar Jazz Gunung Bromo. Rangkaian gelaran Jazz Gunung Series berikutnya atau tahun 2020, rencananya digelar di Gunung Burangrang Jawa Barat.

LokasiFestival LembahIjen digelar di Taman Gandrung Terakota ini berada di kawasan Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Acara tersebut juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan dan turut mewarnai beragamnya atraksi pariwisata di Banyuwangi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4098 seconds (0.1#10.140)