Warga Pangandaran Ciptakan Batik Berwarna Berbahan Tumbuhan

Rabu, 23 Oktober 2019 - 16:57 WIB
Warga Pangandaran Ciptakan Batik Berwarna Berbahan Tumbuhan
Salah satu warga Pangandaran menciptakan motif batik dengan bahan pewarna dari bahan dasar tumbuhan. Foto SINDOnews/Syamsul N
A A A
PANGANDARAN - Salah satu warga Pangandaran menciptakan motif batik dengan bahan pewarna dari bahan dasar tumbuhan. Pembuatan warna batik tersebut populer disebut oleh masyarakat dengan nama batik dahon yang menggunakan metode pembuatan ecoprint.

Penggagas batik dahon ecoprint Elin Herlina mengatakan, dengan pembuatan batik tersebut dirinya yakin akan meminimalisasi pencemaran lingkungan hidup.

"Pembuatan batik berbahan pewarna sintetik dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, maka solusinya adalah metode ecoprint," kata Elin, Rabu (23/10/2019).

Elin menambahkan, pewarna batik dahon ecoprint yang diproduksi olehnya berbahan kulit buah-buahan, kulit kayu dan biji-bijian.
"Untuk motif batik kami menggunakan berbagai dedaunan baik yang sudah gugur atau masih segar," tambahnya.

Elin menegaskan, buah dahon atau kiwel adalah buah dari pohon palem nipah yang tumbuh di air payau atau biasa tumbuh di hutan manggrove. "Andalan ciri khas batik kami untuk pewarnaan adalah dari buah dahon sebagai pewarna unggulan," jelasnya.

Untuk proses pembuatan pewarna dari buah dahon dengan cara di extraksi atau diambil bahan-bahan pewarnanya. "Kain yang telah mendapat perlakuan terlebih dulu dicelupkan ke dalam larutan pewarna dari buah dahon untuk mendapat warna," papar Elin.

Elin menerangkan, motif dan corak untuk produksi batik dahon ecoprint bisa mendesign sesuai selera daun yang diinginkan sesuai selera. "Satu lembar kain batik bisa menghabiskan waktu 3 hari sejak awal pembuatan hingga hasil yang maksimal," terangnya.

Kini batik dahon ecoprint hasil produksi Elin sudah populer dan beredar dipasaran ke berbagai daerah. "Harga penjualan bervariatif sesuai dengan bahan kain dan juga tingkat kesulitan pewarnaan mulai dari harga Rp200 ribu hingga Rp1 juta," kata Elin.

(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9879 seconds (0.1#10.140)