28 Oktober Lawan Persija, Persib Tak Bisa Bermain di Si Jalak Harupat

Selasa, 22 Oktober 2019 - 22:56 WIB
28 Oktober Lawan Persija, Persib Tak Bisa Bermain di Si Jalak Harupat
Manajer Persib H Umuh Muchtar berbincang dengan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Wakapolda Jabar Brigjen Pol Akhmad Wiyagus, dan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema di Graha Persib. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Harapan puluhan ribu bobotoh atau suporter Persib untuk menyaksikan langsung kesebalasan kesayangannya berlaga di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, tampaknya belum bisa terwujud.

Pada Senin 28 Oktober 2019 mendatang, seharusnya Persib Bandung melakoni laga kandang melawan Perija Jakarta dalam kompetisi Liga I 2019. Namun tampaknya Polda Jabar belum bisa memberikan izin pertandingan klasik tersebut

Saat bersilaturahmi dengan jajaran manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dan bobotoh di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, pihaknya akan mempelajari dulu situasi dan kondisi sebelum memberikan keputusan izin atau tidak pertandingan Persib versus Persija.

Apalagi, pada 28 Oktober 2019, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, tersiar kabar sejumlah elemen mahasiswa akan menggelar unjuk rasa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

Sejumlah pertimbangan keamanan lain juga menjadi dasar pihak kepolisian dalam mengeluarkan izin. "Kami lihat dan pelajari dulu situasi keamanannya. Kemudian kami diskusikan bersama jajaran, baiknya gimana. Kami belum bisa memutuskan," kata Rudy.

Kapolda mengemukakan, ada satu kelompok yang ingin memanfaatkan situasi. Saat orang banyak berkumpul, kelompok itu ingin ada gesekan atau benturan dengan aparat keamanan.

"Itu yang kami antisipasi. Maka, tujuan saya silaturahmi ini untuk menjelaskan ke manajemen Persib dan bobotoh agar memahami situasi di Bandung mengenai keamanan pada 28 Oktober nanti," ujar Kapolda.

Rudy menuturkan, Polda Jabar, terutama dirinya pribadi, sangat ingin memberikan izin Persib berlaga di Bandung. Namun karena situasi keamanan beberapa pekan terakhir dinilai mengkhawatirkan, dengan terpaksa Polda Jabar tak memberikan izin pertandingan bagi Persib.

"Kalau situasinya sudah aman dan kondusif, serta memungkinkan, tentu saya akan memberikan izin. Saya ini kan juga bobotoh. Kalau perlu saya sendiri yang akan memimpin sebagai kepala pengamanan pertandingan," tutur Rudy.

Jadi untuk pertandingan, baik ada penonton atau tidak, pertimbangan keamanan lebih mendalam. "Ada penonton atau tidak, tetap saja kami mempertimbangkan keamanan secara umum di Jabar," ungkap pria kelahiran Kota Cimahi ini.

Sementara itu, Manajer Persib H Umuh Muchtar mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi menjalin silaturahmi dengan manajemen PT PBB dan bobotoh.

"Silaturahmi Kapolda Jabar dan jajaran sangat ditunggu oleh manajemen Persib dan bobotoh. Kami apresiasi. Karena ini sebuah kebaikan. Insya Allah mulai dari sekarang, kami mendukung Polda Jabar. Jika tak diizinkan permohonannya (izin pertandingan Persib di Bandung), kami mengerti situasinya," kata Umuh.

Manajer yang akrab disapa Pak Haji ini mengemukakan, manajemen Persib siap bertanggung jawab setiap melaksanakan pertandingan kandang. "Kami siap. Kalo sudah ada izin, saya siap mengikuti prosedur," ujar Pak Haji.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6487 seconds (0.1#10.140)