Kompor Listrik Dinilai Lebih Aman, Praktis, dan Bebas Polusi

Selasa, 22 Oktober 2019 - 00:59 WIB
Kompor Listrik Dinilai Lebih Aman, Praktis, dan Bebas Polusi
Komedian Sitkom Tukang Ojek Pangkalan (TOP) Mbak Yuni (ketiga dari kiri) dan Mas Indro (paling kiri) turut serta dalam ajang Electric PPJI Food Festival. Foto/Dok.PLN-PPJI
A A A
BANDUNG - Masyarakat diharapkan secara perlahan bisa beralih menggunakan kompor induksi (listrik) ketimbang kompor gas yang selama ini digunakan. Selain dinilai lebih aman dan praktis, kompor listrik juga ramah lingkungan.

PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus menyosialisasikan penggunaan kompor listrik secara konsisten dan berkala, agar harapan tersebut dapat terwujud. Berbagai cara pun dilakukan PLN, agar masyarakat paham dan tertarik menggunakan kompor listrik.

Salah satu upaya sosialisasi yang dilakukan PLN, yakni mengenalkan penggunaan kompor listrik dalam ajang Friday Innovation Night (FIN). Setelah Jakarta dan Bandung, FIN digelar di Yogyakarta. Ajang tersebut digunakan oleh PLN untuk mengenalkan tema besar electrical lifestyle yakni eco living, eco lifestyle, dan eco moving.

"Sebagai bagian dari electrical lifestyle, kami memperkenalkan penggunaan kompor induksi kepada masyarakat, (listrik) ini bebas polusi, menggunakan nyala api menjadi lebih aman, juga praktis, dan tinggal colok tanpa menggunakan tungku secara khusus, bahkan tidak menggunakan tabung gas, papar Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) Yogyakarta, Eric Rossi Pryo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (21/10/2019) malam.

Menurut Eric, penggunaan kompor listrik tidak sepertihalnya kompor gas yang berpotensi mengalami kebocoran pada tabung gas hingga menyebabkan kebakaran. Dalam penggunaannya, kata dia, kompor listrik bisa dikendalikan pada saat kita memasak, yakni dengan menggunakan timer (pengatur waktu).

"Dengan menggunakan kompor listrik, selain dapat mengatur daya listrik, kita juga dapat sekaligus melakukan pekerjaan lainnya, seperti menonton televisi atau mengasuh anak bermain. Jadi dengan menggunakan kompor listrik, nyala api bisa dikontrol," jelasnya.

Tidak hanya itu, daya kompor listrik pun dapat diatur karena pada kompor listrik tercantum daya dari 160 watt sampai 2.000 watt, sehingga dapat diatur sesuai kebutuhan.

"Di Yogyakarta, kompor listrik sudah digunakan pada lounge di bandara hingga restauran di mal-mal karena dinilai praktis dan lebih elegan serta aman," katanya.

Selain melalui FIN, sosialisasi penggunaan kompor listrik juga dilakukan melalui kompetisi memasak. PLN menggandeng Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) dalam penyelenggaraan Electric PPJI Food Festival dimana salah satu rangkaian kegiatannya, yakni Embassy Cooking Competition in Indonesia Cuisine yang digelar di ICE, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.

Salah satu peserta, yakni Komisioner (Konselor) Dagang Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade) Kantor Dagang pada Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, Har Man Ahmad mendukung penggunaan kompor listrik di acara kompetisi memasak itu. Apalagi, dia juga menggunakan kompor listrik sebagai cadangan kompor gas di rumah.

"Jadi kalau satu saat kehabisan gas, masih bisa menggunakan kompor listrik untuk memasak," ujarnya seraya mengungkapkan, di Malaysia, warganya kini sudah lebih banyak yang menggunakan kompor listrik ketimbang kompor gas.

Senior Executive Vice President Business dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) Yuddy Setyo Wicaksono menyatakan, pihaknya akan terus menyosialisasikan penggunaan kompor listrik yang dinilainya lebih ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, pihaknya akan menyosialisasikan penggunaan solar panel, motor listrik, serta ikut terlibatnya sejumlah komunitas kendaraan yang menggunakan listrik, seperti komunitas segway dan komunitas pengguna motor dan sepeda listrik.

"PLN siap mengawal perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik," katanya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8022 seconds (0.1#10.140)