Angkat Seni Daerah, Kemenkominfo-DPR Gelar Pertunjukan Rakyat di Cililin

Senin, 21 Oktober 2019 - 21:02 WIB
Angkat Seni Daerah, Kemenkominfo-DPR Gelar Pertunjukan Rakyat di Cililin
Anggota Komisi I DPR RI Rachel Maryam (dua dari kiri) foto bersama Danramil Cililin Kapten TNI (Inf) Purkon saat membuka acara Pertunjukan Rakyat di Alun-alun Cililin. Foto/Humas Kemenkominfo
A A A
BANDUNG BARAT - Pertunjukan Rakyat dengan tema "Melestarikan Kesenian Daerah di Era Digital" berlangsung meriah di Lapangan Alun-alun Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu 20 Oktober 2019.

Acara ini bertujuan untuk mengangkat sekaligus melestarikan seni dan budaya daerah agar tidak punah tergerus kemajuan zaman. Ditampilkan berbagai seni tari dari Jawa Barat serta hiburan dangdut Selvi Bintang Pantura. Tak kurang dari 1.000 warga memadati Lapangan Alun-Alun Cililin. Mereka sangat antusias menyaksikan dan menikmati hiburan itu.

Pertunjukan Rakyat terselenggara berkat kerja sama antara Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal (Ditjen) Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Komisi I DPR RI, dan Pemerintah Daerah (Pemda) KBB.

Selain tari dan nyanyi, Pertunjukan Rakyat yang juga diisi talkshow tentang media sosial itu, dibuka oleh Komandan Rayon Militer (Danramil) 0915/Cililin Kapten TNI (Inf) Purkon. Hadir pula dalam acara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary dan anggota Komisi I DPR RI Rachel Maryam.

Dalam talkshow media sosial, Septriana alias Kang Cepot mengatakan, bahwa dalam memilih konten media sosial haruslah dengantabayyun dan perlu kehati-hatian.

Pengguna, kata Kang Cepot, harus mengetahui aturan yang berlaku dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) terutama tentang etika bermedia sosial. "Saring sebelum sharing (membagikan)!" kata Kang Cepot.

Anggota Komisi I DPR RI Rachel Maryam mengemukakan, di era digital, semua informasi diperoleh dengan mudah melalui gawai atau telepon pintar.

Dengan teknologi informasi, ujar politisi dari Partai Gerindra ini, semua kebudayaan dengan mudah masuk ke Indonesia. "Anak-anak muda harus tetap merasa "keren" dengan kebudayaan lokal karena itu jati diri bangsa kita, bangsa Indonesia," ujar Rachel.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4864 seconds (0.1#10.140)