Tingkatkan Budaya Riset, UPI Dorong Dosen dan Mahasiswa Perbanyak Jurnal Ilmiah

Minggu, 20 Oktober 2019 - 17:59 WIB
Tingkatkan Budaya Riset, UPI Dorong Dosen dan Mahasiswa Perbanyak Jurnal Ilmiah
Rektor UPI Asep Kadarohman. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus mendorong dosen dan mahasiswanya untuk menerbitkan jurnal ilmiah secara internasional dan mendapatkan hak kekayaan intelektual dari riset yang dilakukan.

Rektor UPI Asep Kadarohman mengatakan, UPI secara terprogram terus memotivasi para dosen dan mahasiswanya untuk melakukan publikasi ilmiah. Pasalnya, tingginya publikasi ilmiah menunjukkan budaya riset berkembang pada sebuah perguruan tinggi.

Dorongan meningkatkan publikasi ilmiah tak hanya kepada dosen, tetapi juga para mahasiswa UPI. Hingga saat ini, jumlah publikasi ilmiah dosen UPI yang terindeks Scopus tercatat sebanyak 2.211 artikel. Peningkatan tertinggi terjadi pada 2019 ini, hingga 708 artikel.

"UPI menyediakan e-journal untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah ini. Kami juga mendorong pengembangan jurnal ilmiah yang terindeks dan terakreditasi oleh Kemenristekdikti, termasuk memfasilitasi 23 konferensi internasional yang terindeks Scopus atau Thomson," kata Asep dalam laporan Dies Natalis UPI yang diterima SINDOnews, Minggu (20/10/2019).

Menurut Asep, untuk mempercepat peningkatan jumlah publikasi yang terindeks Scopus, UPI juga mewajibkan publikasi untuk mahasiswa S2 dan S3 dan menyarankan untuk mahasiswa S1. Upaya itu diharapkan meningkatkan budaya riset di UPI.

Dia mencontohkan, beberapa dosen dan mahasiswa tercatat cukup produktif membuat jurnal ilmiah, salah satunya Risti Ragadhita, mahasiswa jenjang S1 Prodi Kimia. Dia telah membuat publikasi terindeks Scopus sebanyak 12 artikel (9 jurnal dan 3 prosiding).

Juga ada Rosi Oktiani, mahasiswa jenjang S1 Prodi Pendidikan Kimia dengan jumlah publikasi terindeks Scopus sebanyak 13 artikel. Rosi membuat 10 jurnal, 1 book chapters, dan 2 prosiding. Semua diraih Rosi selama menyelesaikan studi di UPI.

"Semangat dosen UPI untuk melakukan penelitian juga telah menghasilkan sejumlah temuan baru yang inovatif, misalnya pembuatan Concrete Mixer Blade yang terbuat dari Ni-Hard, Bionutrien, ICMLS Mobile Lab Ver 1.0, dan makanan suplemen berbasis nano," paparnya.

Diketahui, tahun ini, UPI sudah tercatat berada di posisi 450-500 pada Asia University Ranking. Berdasarkan data capaian indikator AUR, UPI terus berupaya mengembangkan program-program sesuai dengan indikator yang harus dipenuhi.

Indikator tersebut, di antaranya peningkatan kolaborasi riset, publikasi ilmiah, jumlah mahasiswa asing, jumlah dosen asing, pertukaran mahasiswa, dan percepatan jumlah dosen yang berkualifikasi S3.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7308 seconds (0.1#10.140)