Digelar di Soreang, KKSI 2019 Dongkrak Produktivitas Petani Kopi Indonesia

Minggu, 20 Oktober 2019 - 15:42 WIB
Digelar di Soreang, KKSI 2019 Dongkrak Produktivitas Petani Kopi Indonesia
KKSI ke-11 yang diprakarsai oleh AEKI sukses digelar di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 19 Oktober 2019. Foto/Dok.KKSI 2019
A A A
BANDUNG - Memasuki tahun ke-11, Kompetisi Kopi Specialty Indonesia (KKSI) yang diprakarsai oleh Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) tahun ini sukses digelar di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 19 Oktober 2019.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, tahun ini, Kabupaten Bandung dipercaya menjadi tuan rumah KKSI ke-11 karena pada kompetisi sebelumnya yang digelar di Yogyakarta, Kabupaten Bandung menjadi juara umum khusus specialty coffee Arabika Natural.

"Kami berharap kompetisi ini dapat mendorong para petani kopi di Kabupaten Bandung untuk lebih percaya diri. Terbukti tahun lalu kami juara untuk kopi natural dan tahun ini pun sudah ada jenis kopi kami yang masuk ke dalam nominasi," ujar Tisna dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (20/10/2019).

Wakil Ketua AEKI, Pranoto Soenarto menyebutkan, sebanyak 570 sampel kopi dari seluruh Indonesia masuk dalam kompetisi yang dikurasi oleh para pakar kopi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), Jember ini.

"Jumlah sampel tahun ini jauh di luar dugaan saya, hampir dua kali lipat dari sampel tahun lalu. Tahun ini KKSI kembali berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di industri kopi Indonesia, yakni institusi pemerintahan (Dinas Pertanian Kabupaten Bandung), asosiasi perkopian (AEKI), Lembaga penelitian (Puslitkoka Jember), dan kalangan industri perkopian (Kapal Api Grup)," paparnya.

Sementara itu, Head of Buying Station PT Sulotco Jaya Abadi (Kapal Api Grup), Moelyono Soesilo mengatakan, kegiatan tahunan KKSI yang telah mencapai tahun ke-11 ini merupakan langkah kongkret untuk terus mengupayakan peningkatan produktivitas petani kopi di Indonesia.

"Posisi Indonesia sebagai penghasil kopi nomor empat di dunia masih sangat mungkin naik peringkat, asalkan semua stakeholder yang terlibat harus bersinergi. Kapal Api Grup memandang perlu terlibat secara aktif melalui berbagai upaya, misalnya edukasi kepada petani secara langsung ke gapoktan (gabungan kelompok tani)," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Moelyono juga menyampaikan paparannya tentang "Supply and Demand in Indonesia" dalam Asia Coffee Symposium. Menurut dia, dukungan Kapal Api Grup dalam KKSI juga merupakan langkah kongkret untuk terus mendorong petani kopi Indonesia dalam menghasilkan kopi-kopi yang berkualitas tinggi.

"Edukasi memegang peranan penting dalam upaya peningkatan produksitivas petani kopi. Beberapa yang telah kami lakukan adalah pemakaian pupuk dan pestisida yang tepat sehingga hasilnya maksimal atau menerapkan sistem pangkas dahan kopi, sehingga cabang-cabang pproduktif saja yang akan menghasilkan buah," jelasnya.

Dalam kegiatan itu, dari 570 sampel yang telah dikurasi oleh Puslitkoka Jember, panitia memilih masing-masing 15 sampel dari kelompok Arabika, Robusta, dan Natural.

Untuk juara 1 berhak menerima hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta, juara 2 Rp7,5 juta, dan juara 3 Rp5 juta. Para juara juga mendapatkan piala, piagam, dan souvenir.

Berikut nama-nama juara KKSI 2019:

Kategori Arabika

Juara 1: Kopi Raja Raja Toraja, Toraja
Juara 2: Aris Sontani, Garut
Juara 3: Andi/Armiyadi, Aceh Tengah

Kategori Natural

Juara 1: Gun Gun Sumingkar, Kiara Condong, Bandung
Juara 2: Triyanto, Temanggung
Juara 3: Andi Kusnandar, Tatarmayang Sunda

Kategori Robusta

Juara 1: Waltiyah, Temanggung
Juara 2: Yakub Tato, Sulawesi Barat
Juara 3: Mujiyanto, Pasuruan
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0666 seconds (0.1#10.140)