Medina Kamil Sentil Pendaki yang Kerap Jadikan Edelweiss Buah Tangan dari Gunung

Minggu, 20 Oktober 2019 - 13:09 WIB
Medina Kamil Sentil Pendaki yang Kerap Jadikan Edelweiss Buah Tangan dari Gunung
Medina Kamil tampak bersemangat menanam Edelweiss dalam Festival Edelweiss di Buper Cidewata, Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka. Foto/SINDOnews/inin
A A A
MAJALENGKA - Selebriti yang juga pembawa acara program petualangan di salah satu stasiun televisi swasta, Medina Kamil menyentil kebiasaan sebagian pendaki gunung yang suka memetik bunga Edelweiss dengan dalih sebagai buah tangan bagi pacar ataupun pasangannya.

"Pemikiran sangat salah. Gua sendiri gak paham ya ketika teman-teman bawa Edelweiss dari gunung. Padahal Edelweiss itu lebih cantik di habitatnya. Lebih baik bawa pacar kalian ke atas, nah di situ perjuangannya. Bawa kekasih kalian ke atas," ujar Medina di sela penanaman Massal Edelweiss dalam Festival Edelweiss di Bumi Perkemahan (Buper) Cidewata, Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.

Medina mengaku bangga dan terharu bisa menanam langsung Edelweiss dalam Festival Edelweiss yang digelar di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sejak Sabtu 19 Oktober 2019 hingga Minggu (20/10/2019) ini.

Medina pun berharap, kegiatan penanaman massal Edelweiss bisa terus dilakukan, agar tanaman langka ini tidak sampai punah. Selain itu, kegiatan itu pun diharapkan menjadi inspirasi untuk melakukan kegiatan serupa di tempat lain di Indonesia.

"Mudah-mudahan tidak kita-kita doang, mudah-mudahan yang lain terinspirasi dan bisa juga ke sini, mencoba juga untuk menanam," katanya.

Lebih jauh Medina mengaku, sepanjang perjalanannya memandu kegiatan petualangan di alam bebas, dirinya baru pertama kali menanam tumbuhan bernama latin Anaphalis javanica itu. Dia terharu karena bisa turut serta melestarikan tanaman langka yang biasanya tumbuh subur di pegunungan tinggi ini.

"Bisa lihat bibitnya, bisa nanam langsung, bangga banget. Baru di Ciremai aja ada namanya penanaman Edelweiss, baru di sini aja. Terharu, seneng, dan bangga bisa turut serta melestarikan salah satu tanaman langka di Indonesia, ini termasuk tanaman langka ya," tuturnya.

Bagi Medina, menanam Edelweiss pada ajang Festival Edelweis ini bukan kali terakhir. Ke depan, dia berencana kembali datang untuk memastikan tanaman Edelweiss yang ditanamnya tumbuh subur.

"Insya Allah, mudah-mudahan (balik lagi ke sini). Pengen lihat nanti perkembangannya gimana," ujarnya.

Sementara, ada dua jenis Edelweiss yang ditanam massal oleh peserta Festival Edelweiss di Buper Cidewata, yakni Anaphalis longifolia dan Anaphalis javanica.

"Karena baru dua jenis itu yang banyak (tumbuh subur). Ini ada 2019 bibit Edelweiss yang ditanam massal, dengan usia di atas lima bulan," kata pengelola Buper Cidewata, Ronny Setiyadi.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3310 seconds (0.1#10.140)