National Tea Competition 2019 Dongkrak Teh Indonesia Mendunia

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 20:30 WIB
National Tea Competition 2019 Dongkrak Teh Indonesia Mendunia
ATI bekerja sama dengan Kemenperin RI menggelar National Tea Competition 2019 di Hotel Bidakara Savoy Homann Bandung, Jumat (18/10/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Asosiasi Teh Indonesia (ATI) bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia (RI) menggelar National Tea Competition 2019 dan Penobatan Duta Teh Indonesia, agar teh Indonesia lebih mendunia.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Teh Indonesia, Dr Ir Wahyu MM mengatakan, melalui National Tea Competition 2019, pihaknya berharap, kuantitas dan kualitas teh Indonesia meningkat dan masyarakat Indonesia menjadikan teh sebagai minuman favoritnya.

"Acara ini merupakan langkah awal untuk kembali meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi teh Tanah Air dan juga mempopulerkan teh menjadi minuman favorit masyarakat Indonesia," ujar Wahyu dalam National Tea Competition 2019 di Hotel Bidakara Savoy Homann Bandung, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (18/10/2019).

Wahyu melanjutkan, National Tea Competition 2019 merupakan kompetisi teh tingkat nasional pertama kali yang diselenggarakan di Indonesia yang bertujuan untuk memilih teh asal Indonesia berkualitas paling baik untuk jenis teh hitam orthodox, teh hitam CTC, teh hijau, teh putih, dan teh wangi.

"Tujuan lainnya, yakni memberikan apresiasi kepada produsen teh berkualitas terbaik pada kompetisi ini yang kemudian akan diikutsertakan dalam lomba teh tingkat dunia di Korea Selatan akhir tahun ini," sebutnya.

Dia menambahkan, pusat perkebunan teh di Indonesia tersebar, mulai dari Jawa Barat, Sumatra, Jawa Tengah, dan beberapa daerah lainnya. Provinsi Jabar sendiri memiliki areal komoditi teh seluas 92.816 hektare atau 77,64 persen dari luas areal perkebunan teh nasional.

Ketua Panitia National Tea Competition 2019 Dede Kusdiman mengatakan, kompetisi ini melibatkan tim penilai atau penguji mutu teh yang dilombakan. Mereka adalah tim independen yang berasal dari dalam dan luar negeri yang ahli dalam pengujian teh.

"Peserta National Tea Competition 2019 terdiri dari 16 perusahaan, sebanyak 54 pabrik teh mengirimkan sampel sebanyak 89 sampel," katanya.

Dede mengatakan, tidak hanya penilaian teh terbaik, pihaknya juga menobatkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta istri, Atalia Praratya serta Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan beserta istri, Sonya Fatmala sebagai Duta Teh Indonesia periode 2019-2020.

"Acara penobatan ini diharapkan dapat meningkatkan citra teh Indonesia melalui berbagai kegiatan promosi dan edukasi, sehingga masyarakat dapat lebih mengenal teh yang berkualitas serta memajukan industri teh nasional," harapnya.

Upaya ini pun ditempuh untuk menyikapi perkembangan kinerja industri teh nasional selama lebih dari satu dekade terakhir yang kurang menggembirakan, baik dalam peningkatan volume, kualitas produksi, maupun pemasaran.

Oleh karena itu, pihaknya menilai perlu dilakukan upaya penyelamatan industri teh nasional yang diikuti produsen atau perusahaan milik BUMN, swasta, koperasi, serta petani teh atau gabungan kelompok tani (gapoktan) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dede menambahkan, produksi teh Tanah Air mengalami penurunan baik luas areal dan produksinya. Pada 2019, terdapat 119.000 hektare lahan perkebunan teh atau menurun dbandingkan 2009 lalu yang mencapai 140.000 hektare.

"Sebelumnya, Indonesia menjadi penghasil teh nomor tiga di dunia, sekarang peringkat ketujuh. Lima tahun terakhir bisa ekspor 50.000 ton, sekarang hanya 40.000 ton per tahun," tandasnya.

National Tea Competition 2019 Dongkrak Teh Indonesia Mendunia


Sementara itu, Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang hadir dalam National Tea Competition 2019 menyampaikan terima kasih atas penobatan dirinya dan sang istri sebagai Duta Teh Indonesia.

"Saya berharap, kepercayaan yang diberikan kepada saya ini bisa bermanfaat, khususnya agar teh Indonesia bisa bernilai di mata dunia," katanya.

Hengky berjanji, akan mulai mengampanyekan budaya nge-teh kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam berbagai kesempatan dengan ide-ide kreatif yang dimilikinya.

"Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengkampanyekan budaya nge-teh kepada masyarakat Indonesia, misalnya dengan lomba lari atau saya nanti mengontak teman-teman artis yang saya kenal untuk bersama-sama mengampanyekan budaya nge-teh," katanya.

Sebagai pencinta teh, Hengky juga mengakui, minum teh bisa membuat dirinya bahagia meskipun sedang dihadapkan dengan berbagai masalah.

"Sebagai pencinta teh, saya tahu bagaimana meramu teh yang sedap. Terbukti, lomba meracik teh tarik tadi saya keluar menjadi juara satu. Membuat teh sama dengan membuat janji, jangan terlalu manis," katanya sambil tersenyum.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7196 seconds (0.1#10.140)