152.039 Anak di KBB Telah Divaksinasi Difteri

Rabu, 05 September 2018 - 11:43 WIB
152.039 Anak di KBB Telah Divaksinasi Difteri
Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah berhasil melaksanakan outbreak response immunization (ORI) gelombang kedua yang merupakan imunisasi vaksin difteri. ORI Difteri gelombang kedua yang dilakukan pada Januari 2018 telah menyasar target yang divaksin sebanyak total 152.039 anak yang tersebar di 16 kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto mengatakan, program ORI Difteri ini dilakukan sebagai antisipasi merebaknya difteri yang sempat dinyatakan wabah Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebelumnya, program dari Kemenkes ini tahap pertamanya dilakukan pada bulan Desember 2017 dan rencananya dilakukan sebanyak tiga gelombang.

"Berdasarkan hasil laporan ORI Difteri gelombang kedua di KBB hingga 30 Agustus 2018 lalu telah ada total 152.039 yang divaksin. Rinciannya anak usia 1-5 tahun sebanyak 15.914, usia 5-7 tahun ada 8.707, dan usia 7-19 tahun ada 127.418 anak," sebut Hernawan didampingi Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P Dinkes KBB Muhammad Jauhari, Rabu (5/9/2018).

Hernawan mengakui, jumlah itu memang belum sepenuhnya menyasar semua target yang akan diberikan vaksin. Seperti untuk kelompok umur 1-5 tahun yang diimunisasi ada 15.914, sedangkan jumlah sasaran yang harusnya dilayani 19.595 (81,2%). Kemudian untuk kelompok umur 5-7 tahun yang diimunisasi 8.707 dari sasaran 10.259 (84,87%), dan kelompok umur 7-19 tahun yang diimunisasi 127.418 dari sasaran 145.792 (87,4%).

"Jadi kalau ditotalkan untuk ORI Difteri dari anak 1-19 tahun ini capaian sasarannya sebanyak 152.039 dari target sasaran 175.646 anak atau sekitar 86,56%," ucapnya.

Disinggung soal persediaan vaksin difteri, Hernawan menyebutkan tidak terlalu jadi kendala. Hanya saja penanganannya yang harus khusus dan steril oleh petugas. Begitu juga soal apakah ada penolakan pemberian vaksin ini, dia menegaskan tidak ada laporan penolakan yang masuk. Ini dikarenakan pihaknya terlebih dahulu melakukan sosialisasi mengenai dampak pada kekebalan tubuh jika anak tidak diberi vaksin.

Sementara, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P Dinkes KBB Muhammad Jauhari menambahkan, selain ORI Difteri, pihaknya juga memberikan vaksin campak melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Hingga akhir Agustus lalu sudah 9.366 anak SD yang diberi vaksin campak.

"Kalau untuk sasaran proyeksi BIAS sendiri, anak sekolah kelas 1 sebanyak 32.321, kelas 2 31.582 dan kelas 5 32.467," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4057 seconds (0.1#10.140)