Terduga Teroris RF Sehari-hari Bekerja sebagai Pengemudi Ojek Online

Rabu, 16 Oktober 2019 - 15:01 WIB
Terduga Teroris RF Sehari-hari Bekerja sebagai Pengemudi Ojek Online
Anggota Densus 88 Antiteror dibantu Polrestabes Bandung mengeledah tempat tinggal terduga teroris RF. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Warga di sekitar tempat tinggal terduga teroris RF di Jalan Suryalaya, Gang III RT 02 RW 07 Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, tak menyangkap jika pemuda itu terlibat kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Sebab, kehidupan sehari-hari RF terlihat normal meskipun pandangannya terkait keyakinannya cukup radikal. Namun, RF tak menunjukkan bahwa dia terlibat kelompok teroris. Apalagi pekerjaan sehari-hari RF adalah pengemudik ojek online.

Masyarakat di kawasan Cijagra baru tahu jika RF terlibat kelompok tersebut setelah petugas dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan dibantu oleh Unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan Satreskrim Polrestabes Bandung, menggeledah tempat tinggal RF, Rabu (16/10/2019) siang.

Ketua RW 07 Aliyudin mengatakan, RF merupakan warga asli Kelurahan Cijagra. Dia lahir dan besar di kawasan itu. RF bersama istrinya menempati rumah peninggalan orang tua.

Selama tinggal di rumahnya itu, kata Aliyudin, RF tertutup, kurang bersosialisasi dengan warga sekitar. "Dia dan istrinya tertutup. Malah terkesan terlalu cuek. Kalau ngelewat, nggak ada sopannya, nggak 'punten'," kata Aliyudin.

Jeri (40), warga lainnya, mengemukakan, RF selalu menyimpan sepeda motor di halaman parkir minimarket depan gang. "Dia (RF) sehari-hari kerja ojek online. Dia suka nyimpen motor di sini. Orangnya bikin kesel. Kalau nitip motor nggak suka bilang permisi atau terima kasih," kata Jeri, juri parkir minimarket itu.

Diketahui, pascaperistiwa penusukan terhadap Menko Polhukam RI Wiranto, Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di delapan provinsi.

Di Bandung, Densus 88 Antiteror menangkap lima terduga teroris sejak Kamis hingga Senin 10-14 Oktober 2019. Mereka diduga anggota kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Kelima terduga teroris tersebut antara lain, RF, N, JJ, AAS, dan WBN. Mereka diringkus di sejumlah tempat, seperti Dago, Antapani, Manjahlega (Rancasari), dan Cipamokolan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7557 seconds (0.1#10.140)