WJIS 2019 Bakal Gaet Ratusan Investor Dunia Tanamkan Modal di Jabar

Senin, 14 Oktober 2019 - 15:11 WIB
WJIS 2019 Bakal Gaet Ratusan Investor Dunia Tanamkan Modal  di Jabar
Pemprov Jabar dan Perwakilan Bank Indonesia Jabar mengagas WJIS 2019 untuk menggaet calon investor dunia menanamkan investasinya di Jabar. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat dan Perwakilan Bank Indonesia Jabar berupaya menggaet calon investor dari berbagai penjuru dunia untuk menanamkan investasinya di Jabar lewat ajang West Java Investment Summit (WIJS) 2019.

WJIS 2019 yang akan digelar di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Jumat 18 Oktober 2019 mendatang itu bakal menawarkan sejumlah proyek pembangunan di Jabar, di antaranya proyek monorail Bandung Raya, tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) Legok Nangka dan TPPAS Ciayumajakuning, serta sistem pengolahan air minum (SPAM) Jatigede dan Bandung Raya.

Selain itu, ada pula proyek pembangunan Aerocity Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), kawasan industri Segitiga Rebana (Cirebon Subang Majalengka) serta kawasan industri di Lido, Kabupaten Bogor dan Cikarang, Kabupaten Sukabumi, hingga penataan kawasan wisata Pantai Pangandaran.

"WJIS 2019 akan dihadiri 200-300 investor asing dari berbagai benua," ujar Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Eka Hendrawan dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (14/10/2019).

Menurut Eka, selain sejumlah investor domestik, beberapa investor asing yang telah menunjukkan minatnya berinvestasi di Jabar, di antaranya dari Benua Eropa, seperti Inggris, Belgia, dan Perancis. Lalu, Benua Amerika, seperti Amerika Serikat dan Kanada.

"Dari kawasan Timur Tengah, di antaranya datang dari Kuwait, Pakistan, dan Sudan serta dari Asia, di antaranya Singapura, Korea Selatan, Malaysia, dan Tiongkok," paparnya.

Eka melanjutkan, ajang WJIS 2019 terbagi menjadi lima kegiatan utama, yaitu High Level Session, Penandatanganan MoU/Kesepakatan lnvestasi dan Perdagangan, Project Consultation, One-on-One Meeting, dan Pameran lnvestasi dan UMKM.

"Khusus sesi penandatangan MoU, akan dilakukan penandatanganan beberapa kesepakatan investasi, antara Iain dengan kawasan industri Cikidang, perluasan pabrik elektronik di Kabupaten Bekasi, dan kesepakatan perdagangan dengan BUMD Pangan Jawa Barat," ujarnya.

Eka menambahkan, WJIS 2019 juga menjadi market sounding untuk proyek TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung yang akan ditenderkan pada akhir tahun ini. "Acara ini biasanya dua tahun sekali, tapi tahun 2019 ini kita ingin lebih baik lagi menyelenggarakan acara ini dan atas arahan Pak Gubernur, acara ini namanya sedikit diubah menjadi West Java Investment Summit," katanya.

Masih di tempat yang sama, Kepala Group Advisory Pengembangan Ekonomi Perwakilan Bank Indonesia Jabar Pribadi Santoso menyebutkan sejumlah alasan pihaknya bersama Pemprov Jabar menggelar acara yang akan dibuka Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan dihadiri juga Deputi Gubernur B Indonesia serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI) itu.

"Kondisi iklim investasi yang kondusif turut menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu daerah tujuan investasi paling menarik di Indonesia," sebutnya.

Alasan lainnya, berdasarkan Asian Competitiveness Index, tingkat daya saing Jabar meningkat ke posisi tiga pada tahun 2018 dari posisi lima pada tahun 2017 seiring membaiknya kedinamisan ekonomi regional

Kemudian, fleksibilitas pasar tenaga kerja, kebijakan pemerintah dan ketahanan fiskal dan daya tarik terhadap investasi asing yang tidak kalah penting serta jumlah penduduk Jabar yang mencapai 48 juta jiwa pada 2018 dan didukung sejumlah universitas ternama, sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia berkualitas.

"Selain itu, ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat perlu dicermati dan diwaspadai. Terkait itu, upaya untuk mengakselerasi investasi di Jabar menjadi semakin penting," paparnya.

Melalui WJIS 2019, pihaknya berharap, komunikasi dengan investor bisa dioptimalkan, market access terbuka lebar, dan terciptanya kinerja dan daya saing serta persepsi positif.

"WJIS 2019 yang merupakan output dari forum West Java Incorporated menjadi salah satu bentuk best practice dan menjadi benchmark bagi daerah lainnya dalam mendorong investasi di daerah," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4254 seconds (0.1#10.140)