27.000 Tentara dan Tim Penyelamat Bantu Korban Topan Hagibis

Minggu, 13 Oktober 2019 - 17:29 WIB
27.000 Tentara dan Tim Penyelamat Bantu Korban Topan Hagibis
Warga diselamatkan oleh tentara Pasukan Pertahanan Jepang dari wilayah banjir di Kakuda, Miyagi, Jepang, 13 Oktober. Foto/Reuters
A A A
TOKYO - Jepang mengerahkan 27.000 tentara dan tim penyelamat untuk membantu warga yang menjadi korban banjir setelah Topan Hagibis menerjang negara itu. Topan itu merupakan salah satu yang terburuk yang pernah menghantam Jepang di era modern.

Hingga saat ini sebanyak 23 orang tewas akibat topan tersebut. Bencana itu pun melumpuhkan aktivitas warga di Tokyo.
"Sebanyak 16 orang hilang saat Topan Hagibis menerjang dataran rendah di bagian timur dan pusat Jepang hingga mengakibatkan banjir dan listrik padam pada setengah juta rumah," ungkap laporan badan penyiaran publik NHK.

Beberapa layanan kereta cepat Shinkansen dengan tujuan wilayah yang terkena dampak terburuk topan itu telah dihentikan. Penerbangan pesawat juga banyak yang ditunda demi keamanan.
"Sebanyak lebih dari 800 penerbangan dibatalkan di Bandara Narita dan Haneda Tokyo meski pembatasan pendaratan pesawat telah dicabut," ungkap laporan NHK.

Otoritas telah mencabut peringatan hujan lebat untuk wilayah Kanto, sekitar Tokyo. Pertokoan telah mulai dibuka dan banyak layanan kereta komuter kembali beroperasi. Meski demikian, masih ada risiko air sungai meluap di wilayah timur Jepang.

Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe segera menggelar rapat darurat dan mengirim menteri manajemen bencana ke wilayah terdampak. "Saya mengucapkan dukacita saya pada semua orang yang menjadi korban dan mengungkapkan simpati pada semua yang terdampak Topan Nomor 19 (Hagibis)," ujar Abe, dilansir Reuters.

"Terkait listrik padam, terhentinya aliran air dan layanan transportasi, kami mengerahkan semua upaya agar dapat segera pulih. Kami meminta publik tetap waspada dengan kemungkinan terjadinya tanah longsor dan bahaya lainnya," kata Abe.

Pemerintah menyatakan, sebanyak 27.000 personel pasukan bela diri Jepang serta pemadam kebakaran, polisi dan penjaga pantai dikerahkan untuk membantu warga yang terjebak banjir di wilayah Nagano dan tempat lain.

NHK melaporkan, pemerintah masih melakukan pendataan kerusakan akibat topan karena banyak wilayah masih terendam banjir. "Sebanyak 425.000 rumah tak mendapat aliran listrik," papar pernyataan pemerintah.

Muncul kekhawatiran bahwa listrik padam akan terjadi selama beberapa pekan seperti yang dialami wilayah timur Tokyo bulan lalu setelah diterjang topan lainnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3473 seconds (0.1#10.140)