Semula Ngontrak, Gedung Uji KIR KBB Kini Termewah di Jabar

Kamis, 10 Oktober 2019 - 23:04 WIB
Semula Ngontrak, Gedung Uji KIR KBB Kini Termewah di Jabar
Petugas sedang memasang peralatan pendukung alat uji kendaraan di Gedung Uji KIR Pemda KBB yang berlokasi di Kampung Cikamuning, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kamis (10/10/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Gedung pengujian kendaraan bermotor (KIR) milik Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang berlokasi di Kampung Cikamuning, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, sedang dilengkapi oleh fasilitas komputerisasi.

Jika semua fasilitas teknologi pengujian dari Eropa tersebut sudah terpasang, dipastikan gedung uji KIR Pemda KBB akan menjadi yang termewah dan terlengkap di Jawa Barat bahkan Indonesia.

"Kami sedang melengkapi gedung uji KIR ini dengan alat-alat serba modern. Jika dulu pengujian dilakukan secara manual, sekarang semuanya komputerisasi dan pemilik kendaraan bisa melihat hasil uji langsung di monitor," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB Ade Komarudin didampingi Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Eman Sulaeman di Padalarang, Kamis (10/10/2019).

Pantauan SINDOnews, alat-alat pengujian berteknologi canggih sudah terpasang di gedung uji KIR Pemda KBB yang baru digunakan pada awal tahun ini.

Seperti alat uji emisi gas buang, pemeriksaan bagian bawah kendaraan, lampu utama, side slip tester, rem tester, dan spedometer/kecepatan.

Yang paling mencolok adalah lantai di line pengujian berukuran 10x60 meter yang dicat epoxy antislip atau licin dan tidak akan luntur oleh gesekan ban.

Ade menargetkan, peralatan alat uji modern tersebut bisa diluncurkan dan dipergunakan bulan depan. Sekarang beberapa alat pendukung tambahan dan pengecetan sedang dilakukan.

Setelah selesai semua alat diuji coba, kemudian dilakukan kalibrasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Termasuk standar operational prosedur (SOP) tata cara pemeriksaan, pengoperasian alat, dan pelayanan.

"Semoga dengan fasilitas alat-alat modern dan gedung yang refresentatif, akreditasi uji KIR KBB bisa naik menjadi grade B atau A dari sekarang masih C," ujar dia.

Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub KBB Eman Sulaeman menuturkan, dengan sistem komputerisasi maka waktu pengujian kendaraan bisa lebih efisien.

Melalui pola drive thru, sopir tidak perlu turun dari kendaraan saat melakukan uji KIR. Ke depan juga sedang dirancang pembayaran dilakukan secara elektronik dengan menggunakan aplikasi, sehingga dapat meminimalisasi praktik pungli yang dapat merugikan masyarakat transportasi di KBB.

"Fasilitas lengkap ini untuk memanjakan masyarakat transportasi di KBB yang jumlahnya mencapai sekitar 20.000 ketika uji KIR. Bagi pemda ini menjadi potensi PAD karena rata-rata dalam sehari sebanyak 100 kendaraan melakukan uji KIR. Maka ke depan, kami akan buat fasilitas ini menjadi dua line agar pengujian semakin maksimal," tutur Eman.

Menurut dia, fasilitas ini juga menjadi sebuah kebanggaan karena sebelumnya gedung uji KIR KBB masih ngontrak. Bahkan pelayanan uji KIR KBB sempat ditutup dan tidak boleh beroperasi oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub pada 27 Juli 2018 akibat tidak lulus standardisasi.

Sekarang dengan gedung baru dan peralatan modern, pelayanan transportasi di KBB menjadi sangat mumpuni. "Beberapa daerah mengajukan ingin studi banding melihat gedung uji KIR KBB. Bahkan dari Filipina juga ada. Mungkin karena mereka melihat ini yang pertama dan percontohan di Indonesia," pungas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8720 seconds (0.1#10.140)