Terinspirasi Kuatnya Solidaritas, Amul Jatuh Cinta kepada Vespa Klasik

Kamis, 10 Oktober 2019 - 13:00 WIB
Terinspirasi Kuatnya Solidaritas, Amul Jatuh Cinta kepada Vespa Klasik
Agus Mulyana saat turing mengendarai Vespa kesayangnya. Foto/Dok Pribadi
A A A
BANDUNG - Memiliki kendaraan jadul seperti Vespa, tentu bukan perkara mudah. Perlu pengorbanan biaya, tenaga, dan pikiran untuk meluangkan waktu, merawat sepeda motor yang pernah hit pada medio 1970-an itu.

Tetapi, betapapun berat dan penuh tantangan, bila sudah dilandasi rasa suka, merawat sepeda motor jadul tentu tak bisa ditawar-tawar lagi.

Seperi bankir satu ini, Agus Mulyana. Kendati sibuk sebagai Direktur Kepatuhan bank bjb, dia tetap meluangkan waktu merawat Vespa kesayangannya.

Bahkan, pria yang sempat menjabat sebagai Plt Dirut bank bjb di awal tahun 2019 lalu ini, gemar menggunakan Vespa sebagai kendaraannya saat touring. "Kalau soal Vespa, ada hal yang sebenarnya lebih dalam dari sekadar hobi," kata Agus Mulyana atau biasa disapa Amul.

Dia mengaku, kegemarannya akan Vespa bukan hanya soal spesifikasi dan memori masa lalu, tapi juga solidaritas para pengendaranya di jalan.

Bukan rahasia umum solidaritas antara pecinta Vespa klasik memang sangat eklusif. Solidaritas seperti itu tidak dialami pengendara motor jenis lain.

“Vespa itu memperkuat tali silaturahmi. Banyak yang enggak kenal jadi kenal, karena motor mogok di jalan. Ini sangat menyenangkan. Saling senyum, tegur, dan sapa sudah jadi kebiasaan para pengendara Vespa. Solidaritas sudah menjadi subkultur yang senantiasa dibanggakan," ujar dia.

Maka tak tanggung-tanggung, kecintaan Amul kepada motor keluaran Italia itu dibuktikan dengan dua Vespa mejeng di pelataran rumahnya.

Amul memajang dua Vespa klasik tanpa modifikasi ekstrem, salah satunya adalah VBB warna abu keluaran 1962. Dia mengaku, sengaja menjaga orisinalitas skuter buatan Negeri Pizza tersebut.

Tidak banyak perubahan terjadi, Amul hanya memperbaiki bagian-bagian rusak atau usang. “Saya menyukai bentuk aslinya, maka tidak ada perubahan ekstrem. Ternyata, merawat keaslian lebih sulit dari mengubahnya,” tutur Amul.

Adapun Vespa VBB tahun 1962 merupakan salah satu model yang cukup populer. Bisa dilihat dari angka penjualannya yang mencapai 270 ribuan unit hingga dekade 1970. Popularitas VBB 1962 hanya bisa dikalahkan oleh Vespa 150 Sprint.

Skuter yang pertama kali diproduksi pada 1960 ini merupakan evolusi dari generasi sebelumnya, yakni Vespa VBA. Vespa VBB mengalami penyempurnaan ukuran karburator menjadi Dellorto SI20/17C yang semula Dellorto SI20/17A pada VBA.

Selain itu, model VBB juga telah mengusung sistem transmisi manual empat percepatan. Sementara, VBA masih menggunakan sistem transmisi manual tiga percepatan.

Perubahan lain yang cukup mencolok tampak pada penambahan garis maya melengkung di boks bagasi, mesin, dan spakbor depan, tidak dibenamkannya indikator light di handlebar atau stang, hingga model lampu belakang yang mungil.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0061 seconds (0.1#10.140)