Film Pendek Karya Anak Bangsa Bakal Disajikan di Senayan

Kamis, 10 Oktober 2019 - 11:00 WIB
Film Pendek Karya Anak Bangsa Bakal Disajikan di Senayan
Mengusung tajuk Parade 1000 Film Pendek, Gudmuvie untuk kali pertama diselenggarakan di Indonesia. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Sebanyak 1.000 film pendek bakal disajikan di GudFest yang berlangsung di Helipad Parking Ground, Senayan, Jakarta pada 2-3 November 2019. Mengusung tajuk Parade 1.000 Film Pendek, program ini untuk kali pertama diselenggarakan di Indonesia.

Ajang ini mengundang para pembuat film pendek berbakat dari seluruh Indonesia untuk mempertunjukkan karya terbaik mereka. Sebagai promotor acara, CEO Gudlive Rully PM mengatakan, Gudmuvie bukan sekadar pemutaran film biasa, namun sebagai wadah bagi pembuat film pendek, khususnya anak muda untuk bisa memperkenalkan karya mereka dan terus mengajak untuk berkreasi di dunia film. Acara ini juga akan menjadi sebuah market baru dengan hadirnya para pembuat film pendek amatir dan profesional.

"Pengin naikin creator film pendek ke industri. Di Gudfest gue undang OTT dan lihat, ada market. Yang amatir, enggak bisa ngetok-ngetok untuk jualan film, enggak akan dilihat dan dibukain pintu juga enggak," papar Rully PM saat berkunjung ke Gedung SINDO, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

"Gudmuvie itu pengin jadi penyalur amatir ini di tengah standar industri yang ada. Semua OTT dan pelaku industri kita undang saja. Gudmuvie ini akan menjadi inkubator. Jadi top of mind mereka, kalo buat film pendek itu akan masuk ke Gudmuvie," tambahnya.

Gudmuvie tidak hanya sekadar menampilkan film-film pendek dan spesial screening, festival ini juga akan menghadirkan kompetisi film pendek. Dengan tema Sharing Goodnes, film pendek berbagai genre berdurasi 5-10 menit yang mendaftar akan dikurasi para juri yang mewakili sutradara, produser dan aktor. Para juri akan menilai kategori terbaik untuk memperebutkan total hadiah senilai Rp100 juta.

Nantinya, setiap pengunjung yang hadir dapat menyaksikan film-film pendek tersebut melalui dua cinema box berkapasitas 20 orang. Setelah menonton, pengunjung dapat memberikan penilaian pada film pendek yang telah disaksikan hingga akan terpilih sebuah film pendek terfavorit. Sedangkan, penghargaan akan digelar 3 November.

"Dari 1.000, yang kita tayangkan jadi 100 dan itu akan ditayangkan di Gudfest. Kita akan buat cinema box. Karena ada konser musik dari Gudfest, maka mereka akan menonton film pakai earphone dan nanti yang datang ke cinema box menilai pakai smiley biar lebih mudah," terangnya.

"Nanti di Gudfest, kita bisa menyaksikan langsung. Kita bisa kasih lihat saingan lainnya, soundnya, teknisnya kayak apa. Kita mau ada apresiasi dari masyarakat, enggak juri doang. Mereka juga bisa nilai. Itu bedanya dengan festival film lainnya," tambahnya.

Sementara, syarat untuk mengikuti kompetisi film pendek ini sangatlah sederhana. Film pendek yang sudah tayang sejak 2015 hingga saat ini, baik diunggah di YouTube atau lainnya dapat mendaftarkan karya mereka.

"Saya cek random, yang masuk bagus-bagus banget tapi sayang banget ada yang kalau enggak diputar. Genrenya macam-macam. Masih banyak drama, komedi ada, horor ada karena genre enggak kita batasi," ucap sutradara dan produser film sekaligus perwakilan dari Forum Film Indonesia, Ichwan Persada.

"Ada beberapa film yang kita putar tapi nggak berkompetisi. Karena buat kita, pengen liatin ke anak-anak, film pendek itu punya masa depan dan di Gudfest itu pertama kali untuk film pendek," katanya lagi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8502 seconds (0.1#10.140)