Petani Karangjaya Tak Tanam Padi karena Ingin Sawahnya Dibeli Pengembang

Selasa, 08 Oktober 2019 - 21:43 WIB
Petani Karangjaya Tak Tanam Padi karena Ingin Sawahnya Dibeli Pengembang
Camat Tirtamulya Didin Rachmady mengumpulkan seluruh stakeholder dan pengembang perumahan membahas masalah kasus dugaan gagal panen di Desa Karangjaya. Foto/SINDOnews/Nilakusuma
A A A
KARAWANG - Kasus dugaan gagal panen di Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya akibat kekeringan sempat menjadi polemik dan membuat heboh di lingkungan Pemkab Karawang.

Tudingan kekeringan akibat pembangunan perumahan oleh pengembang Mahkota Regency, tidak terbukti.

Penyebab sawah itu dibiarkan mengering dan tak ditanami padi itu akhirnya terungkap. Ternyata petani sengaja tidak menanam padi karena ingin lahan sawahnya dibeli pengembang.

“Setelah kami turun ke lapangan, ternyata tidak ada itu cerita gagal panen karena tidak ada pasokan air. Apalagi ada tudingan jika pasokan air terhambat karena ada pembangunan perumahan, itu tidak benar. Fakta di lapangan terungkap petani memang sengaja tidak menanam padi, bukan gagal panen,” kata Camat Tirtamulya Didin Rachmady, Selasa (8/10/2019).

Menurut Didin, sejumlah petani di Desa Karangjaya sengaja tidak menanam padi karena alasan bisnis. Mereka berharap pengembang yang membangun perumahan mau membeli sawah mereka.

“Tidak ada pasokan air untuk sawah mereka karena ada pembangunan perumahan dijadikan alasan agar pengembang membeli lahan petani,” ujar dia.

Didin menuturkan, setelah muncul isu peristiwa gagal panen di Desa Karangjaya, dirinya mengumpulkan aparatur desa setempat, Kepala UPTD Dinas Pertanian, pengembang, dan petani.

Dalam pertemuan itu terungkap jika masalah gagal panen yang sempat ramai itu tidak pernah ada. “Jadi bukan gagal panen, tapi petani memang tidak menanam padi. Kekeringan juga bukan alasan karena pasokan air untuk areal persawahan tetap normal,” tutur Didin.

Sementara itu pengembang PT Mahkota Regency melalui kuasa hukumnya Ikhsan Noviandi mengatakan, alasan kekurangan air pihak pengembang siap membantu petani melancarkan pasokan air dengan membangun turap.

Namun jika harus membeli sawah petani, itu merupakan masalah bisnis yang harus dipikirkan kemudian. “Saat ini kami tidak ada rencana membeli lahan di luar site plane perumahan. Namun bisa saja kemudian hari itu terjadi. Tapi untuk saat ini kami belum memikirkan sampai ke sana (membeli lahan sawah petani),” kata Ikhsan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3077 seconds (0.1#10.140)