Bandung Kota Termacet, Pemprov Jabar Bakal Lakukan Ini

Selasa, 08 Oktober 2019 - 16:59 WIB
Bandung Kota Termacet, Pemprov Jabar Bakal Lakukan Ini
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyebut hasil survei yang menyebut Bandung sebagai kota termacet di Indonesia perlu ditanggapi serius oleh semua pihak. Hal ini penting untuk mencari solusi terbaik agar transportasi di Bandung ramah terhadap pengguna jalan.

Menurut dia, walaupun masalah kemacetan sebenarnya klasik terjadi di setiap perkotaan, termasuk di Bandung, pemerintah perlu mencari solusinya. Pemprov Jabar pun ikut turun tangan lantaran tidak semua jalan di Bandung adalah jalan kota.

"Upaya kami untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung, salah satunya sepakat untuk membuat jalan layang di tengah kota yang akan tembus ke Kota Bandung dan Kabupaten Bandung," ujar Uu kepada wartawan di Kampus UPI, Kota Bandung, Selasa (8/10/2019).

Menurut Uu, pembangunan jembatan layang ini sebenarnya bisa jadi solusi sementara walaupun memang belum bisa optimal menyelesaikan masalah kemacetan dalam jangka panjang. Tapi, pemerintah harus membuat tindakan nyata untuk mengurai kemacetan.

"Jadi kan memang harus ada sebuah keputusan. Jangan sampai pemerintah tahu ada daerah macet tapi diam saja. Pemprov dan pemerintah makanya berupaya, tapi tetap harus ada kerja sama dari semua daerah," katanya.

Upaya lain yang dilakukan Pemprov Jabar adalah mendorong penggunaan transportasi massal di Kota Bandung. Dia menilai, selama ini transportasi massal belum maksimal digunakan. Hal itu tak lepas dari kurang kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.

"Tapi solusi jangan hanya diserahkan ke kami. Masyarakat pun harus ada kesadaran untuk menggunakan transportasi massal. Kalau hanya sanksi dan anggaran dari kami, tak akan efektif," ujarnya.

Diketuai, survei Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyebut tingkat kemacetan Kota Bandung lebih tinggi dibanding kota besar lainnya, seperti Jakarta dan Surabaya.

Dalam rilis survei Update of the Asian Development Outlook edisi September 2019, dari 24 kota termacet di dunia, Kota Bandung menduduki peringkat ke-14; Jakarta, 17; dan Surabaya, 20.

ADB pun menyebutkan, dari 278 kota di dunia yang diteliti, rata-rata tingkat kemacetan seluruh kota mencapai 1,24, yang artinya masyarakat memerlukan waktu 24% lebih banyak untuk melakukan perjalanan di jam sibuk.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6656 seconds (0.1#10.140)