Target Politik Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Dinilai Tak Jelas

Senin, 07 Oktober 2019 - 22:01 WIB
Target Politik Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Dinilai Tak Jelas
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Fauzan Irvan, mantan Ketua BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Jawa Barat, menilai gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia terkait penolakan terhadap UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP, kurang efektif.

Pasalnya, aksi unjuk rasa yang berlangsung serentak di sejumlah daerah beberapa waktu lalu itu, tidak memiliki kejelasan target politik.

"Aksi atau setting aksinya harus jelas di awal. Apa target politiknya. Kemudian bagaimana konsolidasi massa dan juga isunya, itu yang paling penting. Sehingga mereka melakukan aksi atas kesadaran isu, bukan atas dasar euforia semata," kata Fauzan saat dihubungi, Senin (7/10/2019).

Fauzan mengemukakan, sksi-aksi sebelumnya merupakan ajang konsolidasi gerakan atau bersatunya mahasiswa. "Kami perlu mengapresiasi aksi mahasiswa. Tetapi, dalam bab narasi, argumen, dan partisipasi publik, ini harus diperkuat lagi. Sehingga napas gerakan akan panjang," ujar dia.

Sementara itu, Pengurus Besar Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) Acep Jamaludin menyebutkan aksi mahasiswa kemarin ini cenderung reaksioner yang menyebabkan anarkisme terjadi.

"Ke depan, teman-teman harus berbicara permasalahan. Manajemen dan setting aksi harus serius dan benar-benar tertata rapi," ujar Acep.

Dia berharap, ke depan mahasiswa yang akan unjuk rasa bisa mengkaji dan mengarahkan isu substansial. "Tindakan selanjutnya, bagi saya, yang harus dilakukan adaah gerakan kembali, tapi isunya lebih substansial," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1655 seconds (0.1#10.140)