Puluhan Warga Asal Jabar di Papua Pulang Kampung Besok

Senin, 07 Oktober 2019 - 21:23 WIB
Puluhan Warga Asal Jabar di Papua Pulang Kampung Besok
Aksi demonstrasi pelajar SMA dan warga di Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya, Papua yang berujung rusuh pada Senin 23 September 2019. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Puluhan warga asal Jawa Barat yang telah merantau dan atau menetap di Papua dijadwalkan pulang kampung, Selasa 8 Oktober 2019 besok.

Mereka yang pulang kampung umumnya trauma akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data tim Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar, warga asal Jabar di Papua yang memilih pulang kampung sebanyak 68 orang dengan rincian 18 asal Kabupaten Garut, 2 Majalengka, 7 Kabupaten Sukabumi, dan 4 dari Kota Bandung.

Kemudian, 4 asal Kabupaten Bandung, 2 Kuningan, 5 Kabupaten Tasikmalaya, 8 asal Sumedang, 8 Subang, 3 Purwakarta, 4 Kota Bogor, dan 3 asal Indramayu.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar Dodo Suhendar mengatakan, pemulangan 68 warga Jabar di Papua itu rencananya dilakukan dalam satu kelompok terbang (kloter) pada Selasa 8 Oktober 2019 besok dengan bantuan biaya dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar dan Daarut Tauhid (DT) Peduli.

Ke-68 orang yang dipulangkan itu, merupakan bagian dari total seribu lebih warga asal Jabar yang tinggal di Papua dengan berlatar belakang beragam pekerjaan, dari PNS, TNI/Polri, pedagang, hingga sopir.

Pemulangan puluhan warga Jabar itu, kata Dodo, menjadi bagian dari tugas Pemprov Jabar melalui Dinsos Jabar dan program Jabar Quick Response (JQR) untuk membantu pemerintah pusat dalam mengatasi masalah sosial dan kemanusiaan.

"Untuk pemberdayaan sepulang dari Papua, akan kami usulkan kepada Pak Gubernur untuk mendapatkan bantuan modal," ujar Dodo, Senin (7/10/2019).

Selain melakukan inventarisasi warga Jabar, ujar Dodo, tim Dinsos Jabar juga sudah memberikan laporan kepada Gubernur Jabar terkait kondisi pengungsi di Sentani maupun Wamena.

"Alhamdulillah (pengungsi) sehat. Ada partisipasi bantuan dari masyarakat Jabar di (berbagai wilayah) Papua, terutama makanan bagi mereka yang mengungsi," ujar Dodo.

Sementara itu, Ketua Operasional JQR Reggi K Munggaran mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan di lokasi pengungsian di Gedung BTN Sosial, Jayapura.

Untuk sementara, tutur Reggi, pihaknya mencatat terdapat 77 orang yang berada di lokasi pengungsian, terdiri atas orang dewasa dan anak-anak.

"Masih ada yang datang dari Wamena. Datanya update terus ya. Rencananya Selasa pulang. Kami prioritaskan kelompok rentan, perempuan, ibu hamil, lansia, anak kecil, dan difabel," tutur Reggi.

Reggi mengungkapkan, saat ini, pihaknya belum mendata jumlah warga asal Jabar yang pulang pada gelombang kedua. Terlebih, beberapa di antaranya memilih untuk tetap tinggal di Papua.

Selain itu, Reggi pun belum dapat memastikan berapa jumlah warga Jabar yang memilih tidak pulang kampung. "Kerena warga asal Habar banyak yang memilih tinggal di sana menghidupkan ekonominya, membangun Wamena bersama warga di sana, kerja bakti, dan solidaritas dinilai warga sini, hebat. Banyak memilih tinggal lebih banyak dibanding pulang," ungkap Reggi.

Adapun warga yang memilih dievakusi dan kembali ke Jabar, kata Reggi, sebagian besar mengalami trauma setelah terjadi konflik sosial di Wamena. Pemerintah setempat saat ini sedang melakukan trauma healing kepada warga Jabar tersebut.

"Trauma banyak dirasakan oleh perempuan. Karena itu, sebelum kembali ke Jabar mereka mendapatkan penyembuhan untuk menghilangkan trauma yang dialami," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku telah menyapa dan berbincang dengan warga asal Jabar di posko pengungsian BTN Sentani melalui video call pada Minggu 6 Oktober 2019 kemarin.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan selalu memperhatikan warga asal Jabar di mana pun berada, termasuk di wilayah ujung timur Indonesia itu.

"Yang pertama, didoakan semuanya sehat walafiat. Kedua, jangan khawatir ada apa-apa (bagi) masyarakat. Pemerintah Daerah Provinsi Jabar pasti selalu ikut turun mencari solusi," kata Emil.

"Ketiga, ikuti instruksi dari Tim Pemprov Jabar. Mudah-mudahan semua lancar, dan kalau ada apa-apa kontak, di mana pun kapan pun kita sama-sama warga Jabar. Doa dari saya Gubernur Jabar," pungkas Gubernur.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0335 seconds (0.1#10.140)