Ratusan Perempuan Cantik Tolak Wacana Penerbitan Perppu KPK
A
A
A
JAKARTA - Ratusan perempuan cantik yang menamakan diri Srikandi Millenials menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (7/10/2019).
Sambil memegang poster, spanduk, dan menggunakan topeng badut, massa Srikandi Millenials ini berdiri tegak di depan kawat berduri yang terpasang di depan gedung KPK. Mereka bergabung dengan massa Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD).
Kedua massa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Satu-persatu massa menaiki mobil komando untuk berorasi menyampaikan aspirasi mereka.
Tuntutan yang disampaikan massa Srikandi Millenials dan MPD, sama, yaitu menolak wacana penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (Perppu) yang dipertimbangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Koordinatot lapangan MPD Syahrul mengatakan, pihaknya tidak hanya menolak Perppu KPK tapi mendukung penuh UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK yang sudah direvisi oleh DPR dan pemerintah.
"Kami datang ke sini untuk menolak wacana Perppu KPK. Sebagai simbol Perppu KPK sebagai isu-isu canda-candaan yang pantas ditertawakan bersama. Baru diketok palu revisinya, malah mau di Perppu," kata Syahrul di atas mobil Komando.
Menurut dia, tidak ada alasan untuk menerbitkan Perppu karena tak ada situasi mendesak. UU KPK hasil revisi justru memperkuat KPK, bukan melemahkan lembaga pemberantasan korupsi itu.
Syahrul mengemukakan, pihaknya juga meminta Presiden Jokowi segera melantik lima pimpinan KPK terpilih. Kelima pimpinan KPK terpilih itu antara lain, Firly Bahuri, Alexander Marwata, Nawawi Pamolanggo, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar.
"Segera lantik pimpinan baru KPK," ujar Syahrul dan disambut teriakan "oke" oleh peserta aksi.
Hingga berita ini diturunkan, massa Srikandi Millenials dan Masyarakat Penegak Demokrasi masih berlangsung. Selain orasi, massa menerikan yel-yel "Usir Saut Situmorang".
Sambil memegang poster, spanduk, dan menggunakan topeng badut, massa Srikandi Millenials ini berdiri tegak di depan kawat berduri yang terpasang di depan gedung KPK. Mereka bergabung dengan massa Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD).
Kedua massa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Satu-persatu massa menaiki mobil komando untuk berorasi menyampaikan aspirasi mereka.
Tuntutan yang disampaikan massa Srikandi Millenials dan MPD, sama, yaitu menolak wacana penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (Perppu) yang dipertimbangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Koordinatot lapangan MPD Syahrul mengatakan, pihaknya tidak hanya menolak Perppu KPK tapi mendukung penuh UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK yang sudah direvisi oleh DPR dan pemerintah.
"Kami datang ke sini untuk menolak wacana Perppu KPK. Sebagai simbol Perppu KPK sebagai isu-isu canda-candaan yang pantas ditertawakan bersama. Baru diketok palu revisinya, malah mau di Perppu," kata Syahrul di atas mobil Komando.
Menurut dia, tidak ada alasan untuk menerbitkan Perppu karena tak ada situasi mendesak. UU KPK hasil revisi justru memperkuat KPK, bukan melemahkan lembaga pemberantasan korupsi itu.
Syahrul mengemukakan, pihaknya juga meminta Presiden Jokowi segera melantik lima pimpinan KPK terpilih. Kelima pimpinan KPK terpilih itu antara lain, Firly Bahuri, Alexander Marwata, Nawawi Pamolanggo, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar.
"Segera lantik pimpinan baru KPK," ujar Syahrul dan disambut teriakan "oke" oleh peserta aksi.
Hingga berita ini diturunkan, massa Srikandi Millenials dan Masyarakat Penegak Demokrasi masih berlangsung. Selain orasi, massa menerikan yel-yel "Usir Saut Situmorang".
(awd)