Waspada, Pencurian Data Kini Dilakukan via Games

Senin, 07 Oktober 2019 - 10:03 WIB
Waspada, Pencurian Data Kini Dilakukan via Games
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
NEW YORK - Kasus penyalahgunaan data pribadi kembali terjadi. Jika sebelumnya media sosial Facebook dan penggunaan Wi-Fi publik yang menjadi sarana pencurian data, kini data pribadi pada aplikasi mobile games pun bisa dibobol.

Laporan terbaru yang dikutip CNET menyebutkan, sekitar 200 juta pemain games Words with Friends dan Draw Something mengalami pencurian informasi login. Games yang dirilis oleh Zynga Inc itu mengumumkan bahwa kebocoran data info login akun para pemain mobile games itu terjadi pada 12 September lalu. "Sekarang, satu peretas mengklaim bertanggung jawab atas kebocoran itu," ungkap laporan CNET.

Temuan tersebut semakin menunjukkan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan akses informasi melalui media internet tidak sepenuhnya aman. Perlu kewaspadaan ekstra agar data pribadi tidak sampai disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hingga kemarin, peretas yang mengaku bernama Gnosticplayers itu telah menyatakan bahwa mereka mencuri data dari lebih 218 juta akun pemain Words with Friends. "Peretas mengakses database yang termasuk data dari para pemain yang menginstal game melalui Android dan iOS sebelum 2 September," ungkap CNET.

Pencuruan data info login mobil games besutan Zynga tersebut pertama kalinya disampaikan oleh Hacker News. Ini adalah situs berita yang cukup populer dan kerap menyajikan artikel-artikel terkait kejahatan siber, keamanan komputer dan pelaku-pelaku peretasan.

"Peretas mendapatkan sejumlah data para pemain game termasuk nama, alamat email, login ID, beberapa identitas Facebook, beberapa nomor telepon dan akun ID Zynga," papar laporan Hacker News.

Kendati jutaan akun telah diketahui menjadi korban, namun Zynga menyatakan bahwa peretasan tersebut tidak termasuk informasi keuangan. Zynga mengklaim telah mengambil beberapa langkah untuk melindungi akun para pengguna dari kesalahan login jika perusahaan yakin informasi mereka terkena dampak.

Zynga juga meminta para pengguna mengubah kata sandi untuk meningkatkan keamanan. "Serangan siber merupakan salah satu realitas yang disesalkan dalam berbisnis saat ini," ungkap Zynga dalam pernyataan resminya.

Zynga merupakan salah satu perusahaan games seluler paling sukses saat ini. Perusahaan itu memiliki berbagai game populer seperti FarmVille, Zynga Poker, Mafia Wars, dan Café World. Aplikasi seluler kini semakin sering menjadi target peretasan. Pekan lalu, layanan pengiriman makanan DoorDash juga menyatakan hampir 5 juta akun pelangganya diretas.

Games yang dimainkan dengan perangkat smartphone merupakan bisnis besar. Zynga menjadi salah satu pemain paling terkenal di pasar ini. Pendapatan games online di Zynga mencapai USD907,2 juta pada 2018 dan diperkirakan tumbuh menjadi USD920 juta pada tahun ini. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai USD5,49 miliar.

Para pakar keamanan siber mendorong Zynga meningkatkan keamanan. Mereka menyarankan agar perusahaan-perusahaan games tidak menyimpan password secara otomatis di aplikasinya. "Meski kebocoran data itu selalu disayangkan, ini mendorong Zynga meningkatkan pemantauan untuk mendeteksi pelanggaran dan menginformasikan para konsumennya," ungkap Javvad Malik, pakar keamanan siber di KnowBe4.

Pendiri dan CEO perusahaan keamanan web, ImmuniWeb, Ilia Kolochenko, juga menyatakan bahwa semua ada potensi penyalahgunaan sehingga harus tetap waspada saat menangani semua email atau pesan yang muncul. Namun, ujar dia, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan apapun tentang asal dan cakupan pelanggaran sebelum investigasi teknis selesai.

Lalu, bagaimana agar pemilik akun aplikasi games tidak menjadi korban peretasan data? Menurut Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno, cara terbaik agar pemain aman saat bermain games online adalah tidak mendaftar ke service atau login ke macam-macam games seperti Zynga. Menurutnya, tentu hal ini tidak ideal karena jadi terbatas dalam menggunakan jasa-jasa yang praktis atau games yang bagus.

"Tapi ada risikonya karena tidak banyak hal yang kita dapat lakukan setelah memberi izin di awal pendaftaran. Harus waspada karena aplikasi akan menggunakan data login kita," ujarnya.

Sementara pengamat digital Heru Sutadi mengatakan, praktik peretasan perlu diwaspadai dan diantisipasi apabila kita menggunakan aplikasi telepon seluler maupun games. "Kalau sudah diretas tidak aman berarti sistem aplikasi atau game tersebut lemah," ujar Heru, kemarin.

Menurutnya, jika sudah diketahui ada penyalahgunaan data pada akun, pengguna seharusnya tidak menggunakan layanan tersebut. Dia menyarankan, kalau untuk sekadar bermain games pengguna bisa saja menggunakan data palsu, seperti nama dan data lainnya. "Kalau game kemudian juga disusupi malware, sebaiknya di uninstall saja," terangnya.

Pasar Besar
Dalam Laporan Pasar Games Global 2019 oleh Newzoo disebutkan, saat ini ada lebih dari 2,5 miliar pemain games di penjuru dunia. Secara total, mereka diperkirakan membelanjakan USD152,1 miliar untuk berbagai jenis games pada 2019 atau meningkat 9,6% year on year (yoy). Games konsol menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat tahun ini, naik 13,4% yoy menjadi USD47,9 milair pada 2019.

Ini tahun kedua pertumbuhan game konsol melebihi pertumbuhan games mobile. Sementara itu, games mobile yang dimainkan dengan smartphone dan tablet tetap menjadi segmen terbesar pada 2019, dengan pertumbuhan 10,2% year on year menjadi USD68,5 miliar atau 45% dari pasar games global. Dari jumlah tersebut, USD54,9 miliar dikontibusikan dari games smartphone.

Pada 2019, Amerika Serikat (AS) akan melampaui China sebagai pasar game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Secara keseluruhan, pasar game AS akan mengumpulkan USD36,9 miliar tahun ini, didominasi oleh pertumbuhan 13,9% pada pendapatan game konsol. Games mobile akan mengumpulkan pendapatan USD95,4 miliar pada 2022 dan mencakup hampir setengah dari pasar game.

Ini akan didominasi oleh game smartphone dengan pendapatan USD79,7 miliar pada 2022. Tahun ini, wilayah Asia Pasifik diperkirakan menghasilkan pendapatan dari games senilai USD72,2 miliar, mencakup 47% dari total global. China tetap menjadi pasar paling penting di kawasan dalam beberapa tahun mendatang dan akan menduduki posisi pertama pasar games berdasarkan pendapatan pada 2020.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6719 seconds (0.1#10.140)