DLH Cimahi Akan Tebang 13 Pohon Tua dan Rawan Tumbang di Jalan Protokol

Sabtu, 05 Oktober 2019 - 20:58 WIB
DLH Cimahi Akan Tebang 13 Pohon Tua dan Rawan Tumbang di Jalan Protokol
Salah satu pohon tua dan rawan tumbang di jalan utama, Kota Cimahi. Pohon ini akan ditebang karena membahayakan pengguna jalan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Sejumlah pohon tua, keropos, rawan tumbang, dan membahayakan pengguna jalan di Kota Cimahi akan ditebang. Berdasarkan inventarisasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, terdapat 13 pohon tua dan rawan tumbang di ruas jalan protokol di Kota Cimahi.

"Hasil pendataan dan identifikasi yang melibatkan pihak ketiga ada sekitar 13 pohon yang akan ditebang karena dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan," kata Kepala DLH Kota Cimahi Mochamad Ronny, Sabtu (5/10/2019).

Ronny mengemukakan, ke-13 pohon rawan tumbang itu terdiri atas tiga Pohon Angsana di Jalan Amir Mahmud, dua pohon angsana di Jalan Encep Kartawiria dan mahoni di Jalan Sudirman. Kemudian empat pohon angsana di Jalan Kerkof dan tiga di Jalan Sriwijaya.

Saat ini DLH Kota Cimahi sedang menyusun jadwal pelaksanaan penebangan ke-13 pohon tersebut. Paling lambat proses penebangan dilaksanakan minggu depan.

Demi keamanan pengguna jalan dan petugas, proses penebangan dimulai dari bagian atas, ranting, dahan, batang, dan terakhir tunggul.

"Kondisi pohon-pohon itu sudah tidak dapat dipertahankan lagi karena dari akar sampai pucuk kering. Akar sudah tidak bisa menopang pohon akibat keropos terserang hama dan berada di pinggir jalan. Makanya dikhawatirkan tumbang dan menyebabkan kecelakaan," ujar dia.

Mochamad menuturkan, beberapa pohon tumbang sempat terjadi ketika hujan besar pada 18 September 2019. Berkaca dari kejadian itu pihaknya lalu memanggil tenaga ahli untuk mengidentifikasi pohon sehat atau tidak.

Setelah dilakukan identifikasi oleh tim ahli, tutur dia, terdapat 13 pohon yang direkomendasikan untuk ditebang dengan berbagai identifikasi dan pertimbangan.

"Kalau pohonnya masih baik dan sehat pasti tidak ditebang karena perlu untuk paru-paru kota. Tapi kalau rawan tumbang atau membahayakan, kami antisipasi sejak awal dengan menebangnya," tutur Mochamad.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8167 seconds (0.1#10.140)