50.487 Warga Purwakarta Terdampak Kekeringan

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 16:13 WIB
50.487 Warga Purwakarta Terdampak Kekeringan
Warga Perum Bukit Panorama Indah, Purwakarta menyerbu tangki penyalur air bersih yang disuplai DPKPB. Mereka berbondong-bondong membawa galon. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Sebanyak 16.909 KK atau 50.487 jiwa di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kesulitan air bersih. Mereka tersebar hampir merata di 17 kecamatan yang ada. Saat ini warga terdampak kekeringan tersebut hanya mengandalkan suplai air bersih dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat.

Kepala DPKPB Purwakarta Wahyu Wibisono mengaku, dengan keterbatasan armada pihaknya tetap berkomitmen untuk menyuplai air bersih kepada warga yang membutuhkan. Setidaknya cara seperti ini bisa meminimalisasi risiko krisis air bersih akibat kekeringan.

"Kami sudah mendistribusikan sebanyak 665.400 liter. Jumlah sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan warga di 197 RT dan 92 RW. Jumlah tersebut berdasarkan data per 30 September 2019," ungkap Wahyu kepada SINDOnews, Jumat (4/10/2019).

Dalam pendistribusian, lanjut dia, pihaknya masih terkendala persoalan armada yang terbatas. Hanya ada dua armada dari PDAM yang digunakan untuk pendistribusian air bersih. Sementara area yang harus dilayani cukup luas dengan durasi hampir 24 jam.

Terkait anggaran penanggulangan krisis air, dia menyatakan sebesar Rp350 juta yang berada di DPKPB dan Bagian Kesra Setda Purwakarta. Penyerapannya pun masih di bawah 50% dan aman untuk membiayai kebutuhan air bersih sampai akhir tahun.

Di bagian lain, DPKPB Purwakarta langsung merespons permintaan warga di Perum Bukit Panorama Indah, Kelurahan Ciseureuh, terkait air bersih. Sumur bor yang selama ini menjadi sumber air bersih warga sudah mengering sebulan terakhir. Sehingga akhirnya meminta bantuan DPKB untuk menyuplai air bersih.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6826 seconds (0.1#10.140)