Menteri PUPR Minta Generasi Milenial Ikut Sayembara Design Ibu Kota Negara

Kamis, 03 Oktober 2019 - 22:23 WIB
Menteri PUPR Minta Generasi Milenial Ikut Sayembara Design Ibu Kota Negara
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan sayembara desain Ibu Kota baru dimulai. Menurutnya, banyak kalangan yang ingin mengikuti sayembara tersebut, termasuk dari kalangan milenial. Foto SINDOnews
A A A
DEPOK - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan sayembara desain Ibu Kota baru dimulai. Menurutnya, banyak kalangan yang ingin mengikuti sayembara tersebut, termasuk dari kalangan milenial.

"Melihat anak muda yang berpendidikan dan dengan apa yang telah saya sampaikan, saya harap anak-anak punya inovasi atau ide untuk berkontribusi dalam pengembangan ibu kota negara, akan segera keliatan wujudnya dalam 2019-2024. Tanggal 2 Oktober kita akan buka sayembara untuk urban design Ibu Kota negara, saya yakin semua mau desain ibu kota negara buat masa depan," kata Basuki saat orasi ilmiah dalam acara Dies Natalis Ke-53 dan Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019 Universitas Pancasila, Kamis (3/10/2019).

Dalam orasi ilmiahnya, Basuki menyampaikan paparan dengan tema "Pembangunan Infrastruktur yang Merata Sebagai Perwujudan Keadilan Sosial dan Percepatan Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Indonesia". Dikatakannya Ibu Kota baru akan dirancang untuk jadi kotanya anak muda.

Dia meyakini wisudawan UP akan paham bagaimana Ibu Kota yang cocok untuk anak muda. "Nanti konsepnya smart city, forest city, nanti jurinya pun anak muda. Karena ini kota untuk anak muda ke depannya," paparnya.

Basuki menuturkan, bisa saja Ibu Kota baru nanti tidak lagi perlu lagi dibangun pusat perbelanjaan karena kecanggihan teknologi yang bisa mempermudah semua hal. Saat ini saja banyak pusat perbelanjaan yang mulai tutup karena kemajuan teknologi. Untuk itu dia meminta bagi yang mau ikut Sayembara Desain ibu Kota Baru harus memperhatikan hal tersebut.

"Sekarang mall sudah pada tutup misalnya, karena dengan adanya teknologi itu sudah enggak perlu. Nah ini kotanya harus didesain seperti itu, yang tahu mustinya anda-anda itu kebutuhan ke depan untuk milenial itu apa sih," tukasnya.

Untuk transportasi, menurutnya memang Ibu Kota baru akan memprioritaskan lingkungan yang ramah pejalan kaki, bangunan per bangunan pun akan dibuat berdekatan alias dalam radius walking distance, agar bisa dicapai dengan jalan kaki.

"Jadi kita prioritaskan semua dalam walking distance bisa dengan jalan kaki, sepeda. Kalau jauh kita siapkan public transport, private transport harus prioritas paling bawah," ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP), Siswono Yudo Husodo mengungkapkan akses jalan tol dan transportasi yang pesat saat ini meningkatkan kemajuan bisnis.

Siswono mencontohkan, tingginya orang berwisata ke resort yang dibangunnya di tebing gunung di Ungaran, Jawa Tengah dimana pengunjungnya berasal dari Jakarta yang terlihat dari nomor polisinya.

"Sedangkan kita lihat di Sabtu dan Minggu di Ancol banyak pewisata dengan mobil contohnya berplat L, H, AB, dan AD. Ini semua hasil pembangunan infrastruktur," katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6448 seconds (0.1#10.140)