Cerita Hanifan Yudani Kusumah, Pesilat Peraih Emas Asian Games 2018

Senin, 03 September 2018 - 15:16 WIB
Cerita Hanifan Yudani Kusumah, Pesilat Peraih Emas Asian Games 2018
Hanifan Yudani Kusumah bersama kedua orang tuanya. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Menjadi seorang juara di ajang Asian Games 2018 tidaklah semudah yang dibayangkan. Selain harus memiliki tekad yang kuat, seorang juara pun harus berlatih keras dan jatuh bangun di berbagai kejuaraan.

Hal itu pulalah yang dirasakan Hanifan Yudani Kusumah yang sukses meraih medali emas dari cabang olahraga (cabor) pencak silat Asian Games 2018. Berkat tekad kuatnya yang diimbangi latihan keras, kini dia berhasil meraih sukses.

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), putra kedua dari pasangan Dani Wisnu dan Dewi Yanti Kosasih itu ternyata sudah menempa diri dengan ilmu pencak silat di bawah bimbingan ayah dan ibunya yang juga mantan atlet pencak silat. Bahkan, sang ayah merupakan salah satu pendiri Perguruan Silat Tadjimalela.

"Saya dari kelas 1 SD sudah ikut latihan, nonton pertandingan (pencak silat), melihat bapak ikut tanding atau melatih," ungkap Hanif, sapaan akrabnya, saat tiba di Bandung, Senin (3/9/2018).

Hanif mengaku, prestasi yang berhasil diraihnya tak lepas dari peran kedua orang tuanya. Bahkan, Hanif menyebut pencak silat sudah mendarah daging dalam hidupnya. Hanif pun akan terus berlatih demi mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

"Ibu bapak saya memberi pengaruh besar karena mereka mantan atlet, jadi sudah mendarah daging," ungkap Hanif yang juga cucu dari mantan kiper Persib Bandung di era 50-an, Hanif Ahmad Kosasih.

Hanif memaparkan, setelah menempa latihan cukup panjang dan keras, dia mulai mengikuti pertandingan di berbagai ajang kejuaraan pencak silat. Medali pertamanya dia raih di ajang Tadjimalela Cup 2011 silam dengan raihan medali perak.

Keikutsertaannya di Asian Games 2018 diawali ketika dirinya sukses meraih prestasi di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 di Makasar yang berlanjut ke Pekan Olahraga Nasional (Popnas) 2016 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2017.

"Lalu seleksi Pelatnas untuk World Champions, langsung seleksi lagi untuk Asian Games 2018. Jadi tidak semudah yang dibayangkan, yang juara aja harus seleksi, harus bekerja keras," tutur Hanif yang akan kembali fokus latihan untuk bertanding di ajang World Champion di Singapura dan Sea Games di Filipina Tahun 2019.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9047 seconds (0.1#10.140)