Penyakit Kulit Tak Kunjung Sembuh, Kini Maslihah Divonis Tumor

Selasa, 01 Oktober 2019 - 09:28 WIB
Penyakit Kulit Tak Kunjung Sembuh, Kini Maslihah Divonis Tumor
Ilustrasi/Istimewa
A A A
MAJALENGKA - Derita berkepanjangan dialami Maslihah (49), warga Blok Jumat, Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penyakit kulit yang dideritanya sejak remaja belum sembuh, kini muncul lagi penyakit tumor yang kondisinya sudah ganas.

Khodijah, adik kandung Maslihah menjelaskan, penyakit kulit kakaknya yang menyerupai kutil sudah dialami sejak usia remaja. Awalnya, bintik-bintik itu muncul hanya di bagian muka.

"Pas SD mah masih normal. Masuk usia remaja, mungkin kalau sekarang SMP, mulai muncul. Awalnya gatel terus digaruk. Kalau orang sini (nyebutnya) semacam (penyakit) kaligata," kata Khodijah saat berbincang dengan SINDOnews, Senin (30/9/2019).

Kini, seiring berjalanya waktu, bintik-bintik tersebut menutupi tubuh perempuan kelahiran 1970 itu. Selain membesar, bintik-bintik itu juga berkembang biak.

"Sekujur tubuh. Sekarang bagian mata juga sudah nyaris tertutup. Pernah dianggap lepra saat dibawa ke RS di Tangerang. Tapi ternyata katanya bukan lepra. Dulu pernah dioperasi, (dalamnya) warnanya putih. Rasanya gatal-gatal. Kalau periksa lagi, bilangnya hanya penyakit kulit saja. Nggak disebutin rincinya apa," jelasnya.

Belum juga penyakit bintik-bintik itu sembuh, muncul lagi penyakit baru. Saat dibawa ke RSUD Cideres, ada tumor di bagian bawah ketiak kanan Maslihah.

Di RSUD itu, Maslihah sempat dioperasi. Namun, operasi itu bukan akhir dari segalanya. Dia harus menjalani perawatan lanjutan. Namun, perawatan itu harus dilakukan di RSHS, Bandung.

"Tumor ganas, harus dirujuk ke Hasan Sadikin. Ukuran sekitar bola kasti. Tanggal 10 September operasi bedah di RSUD. Tapi takut masih ada sisa-sisa, sehingga harus dirujuk ke RSHS," ujarnya.

Selama menjalani perawatan di RSUD Cideres, Maslihah menggunakan KIS. Namun, KIS milik Maslihah itu berdasar rekomendasi dari desa, yang tidak dipungut premi. "Infonya untuk KIS jenis ini ada batas maksimal penggunaan. Jika itu benar, ya kami tidak tahu harus bagaimana untuk biaya kakak ini. Kami berharap ada kebijakan dari pemerintah. Karena kami ingin kakak saya sembuh, dari tumor dan bintik-bintik itu," katanya.

Terpisah, Kepala Desa Bantarwaru Sumarno menegaskan, pihaknya siap memfasilitasi jika Maslihah harus dirujuk ke RSHS. "Prinsipnya, dari pemdes kami siap. Namun kembali lagi ke pihak keluarga. Karena kan ketika menjalani perawatan di RSHS butuh waktu yang lama, sehingga harus ada pendampingan dari keluarga," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4628 seconds (0.1#10.140)