Aplikasi Octopus Dukung Kinerja Bank Sampah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota Makassar menandatangani nota kesepakatan dengan PT Daur Ulang Industri Terpadu lewat aplikasi berbasis IT, Octopus. Penandatanganan kerja sama ini diwakili Pj Wali Kota Makassar M Iqbal S Suhaeb dan Direktur Utama PT Daur Ulang Industri Terpadu Andi Moehammad Ichsan.
Kerja sama ini sebagai bentuk penanganan sampah non-organik dengan sinergitas terpadu melalui aplikasi Octopus yang mempermudah pengelolaan sampah non-organik atau anorganik di Kota Makassar.
"Kerja sama ini sebagai bentuk pemberian dukungan pada program pemerintah berkaitan dengan Pelaksanaan Bank Sampah di Wilayah Kota Makassar. Aplikasi berbasis IT berperan sebagai penghubung antara pengguna sampah secara langsung, kurir sampah plastik, serta unit bisnis sampah," ujar Andi Moehammad Ichsan dalam siaran persnya.
Octopus adalah aplikasi distribusi sampah yang mendukung kinerja bank sampah milik Pemerintah Kota Makassar untuk mereduksi sampah non-organik yang sampai ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dalam prosesnya, Octopus melakukan standardisasi jenis, kondisi, dan timbangan sampah non-organik sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak dari mulai masyarakat, pemulung, dan unit bisnis sampah.
Hingga saat ini, Octopus telah memiliki 301 volunteers yang nantinya melakukan pendampingan kepada pemulung dan Satuan Tugas (Satgas) kebersihan dalam menggunakan aplikasi Octopus.
"Octopus juga bekerja sama dengan Yayasan Peduli Pemulung yang memiliki 964 pemulung terdaftar dan terverifikasi yang nantinya bersama-sama dengan satgas kebersihan Kota Makassar akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan sebelum menjadi scavengers dari Octopus. Octopus juga bekerja sama dengan Yayasan Lestari Mulia dalam hal pelatihan serta pendampingan teknologi dan kognitif bagi para calon scavengers Octopus," jelas Ichsan.
Dia berharap, hadirnya Octopus dapat membantu bank sampah Kota Makassar menjadi pengelolaan bank sampah yang transparan dan akuntabel yang pertama di Indonesia.
Kerja sama ini sebagai bentuk penanganan sampah non-organik dengan sinergitas terpadu melalui aplikasi Octopus yang mempermudah pengelolaan sampah non-organik atau anorganik di Kota Makassar.
"Kerja sama ini sebagai bentuk pemberian dukungan pada program pemerintah berkaitan dengan Pelaksanaan Bank Sampah di Wilayah Kota Makassar. Aplikasi berbasis IT berperan sebagai penghubung antara pengguna sampah secara langsung, kurir sampah plastik, serta unit bisnis sampah," ujar Andi Moehammad Ichsan dalam siaran persnya.
Octopus adalah aplikasi distribusi sampah yang mendukung kinerja bank sampah milik Pemerintah Kota Makassar untuk mereduksi sampah non-organik yang sampai ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dalam prosesnya, Octopus melakukan standardisasi jenis, kondisi, dan timbangan sampah non-organik sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak dari mulai masyarakat, pemulung, dan unit bisnis sampah.
Hingga saat ini, Octopus telah memiliki 301 volunteers yang nantinya melakukan pendampingan kepada pemulung dan Satuan Tugas (Satgas) kebersihan dalam menggunakan aplikasi Octopus.
"Octopus juga bekerja sama dengan Yayasan Peduli Pemulung yang memiliki 964 pemulung terdaftar dan terverifikasi yang nantinya bersama-sama dengan satgas kebersihan Kota Makassar akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan sebelum menjadi scavengers dari Octopus. Octopus juga bekerja sama dengan Yayasan Lestari Mulia dalam hal pelatihan serta pendampingan teknologi dan kognitif bagi para calon scavengers Octopus," jelas Ichsan.
Dia berharap, hadirnya Octopus dapat membantu bank sampah Kota Makassar menjadi pengelolaan bank sampah yang transparan dan akuntabel yang pertama di Indonesia.
(zik)