Ratusan Pelajar Ikuti Kompetisi Bahasa Inggris di Gedung Sate

Minggu, 29 September 2019 - 17:56 WIB
Ratusan Pelajar Ikuti Kompetisi Bahasa Inggris di Gedung Sate
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau stan LIA English Competition and Festival 2019 di Gedung Sate, Minggu (29/9/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Ratusan pelajar dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kompetisi Bahasa Inggris yang digelar lembaga kursus LIA pada 29 hingga 30 September 2019 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

Tahun ini, LIA bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam menyelenggarakan kompetisi bahasa berskala nasional yaitu LIA English Competition and Festival 2019.

Ketua Pengurus Yayasan LIA Hendardji Soepandji mengatakan, tahun ini pihaknya mengangkat tema yang berkaitan dengan ecotourism, yaitu tentang kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan hidup, untuk Indonesia yang lebih berkelanjutan.

"Pada kompetisi Bahasa Inggris tahun ini diikuti oleh kurang lebih 400 siswa-siswi dari mulai tingkat SD hingga SMA. Juga ada peserta umum dari seluruh Indonesia," kata Hendardji seusai pembukaan.

Rangkaian kegiatan kompetisi ini terdiri dari Show & Tell, Story Telling, Pecha Kucha, dan Debate. Panitia juga menggelar Festival Internasional dan Lomba Presentasi Bahasa Indonesia oleh penutur asing. Tak kurang perwakilan dari 27 negara ikut pada acara ini.

Menurut Hendardji, Kota Bandung dipilih sebagai tempat dilaksanakannya kompetisi ini karena selain sebagai salah satu kota metropolitan, Bandung juga merupakan kota pendidikan sehingga dirasakan tepat bagi pelaksanaan event kompetisi Bahasa Inggris berskala nasional ini.

Dia berharap, ajang kompetisi ini dapat lebih memacu motivasi generasi muda untuk memperkuat keterampilan berkomunikasi global. Kompetisi ini merupakan salah satu bentuk kontribusi untuk kemajuan sekaligus mengharumkan nama baik bangsa dan negara.

"Kami berharap para peserta dapat menggali potensi, menunjukkan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam menggunakan Bahasa Inggris. Peserta juga diharapkan dapat menjadi teladan yang baik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan," beber dia.

Tak sekadar kompetisi, pelajar diharapkan dapat mengambil manfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, sehingga mereka dapat bersaing dan menjadi masyarakat global yang berkontribusi sebagai duta bangsa untuk memperkenalkan kekayaan dan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, salah satu syarat menjadi negara adidaya adalah memiliki SDM kompetitif. Salah satu bentuknya yaitu menguasai Bahasa Inggris. Penguasaan Bahasa Inggris juga tak bisa dilepaskan dari kesiapan Indonesia menghadapi revolusi 4.0.

"Ini bentuk persiapan lepas landas Indonesia menjadi negara adidaya. Bahasa Inggris penting karena ini bahasa pergaulan internasional. Bahasa ini menjadi sarana untuk komunikasi antara komunitas negara, sehingga perdamaian dunia bisa dijaga," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BP2SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Helmi Basalama mengatakan, pihaknya mendukung acara ini karena ini momen penting untuk mengampanyekan cinta lingkungan. Salah satu persoalan sampah berasal dari hulu yakni bagaimana mayarakat membuang sampai pada tempatnya.

"Momen ini menjadi upaya kami menggerakkan pelajar agar ramah lingkungan. Termasuk mengajak LIA agar menjadi lembaga pendidikan ramah lingkungan."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6703 seconds (0.1#10.140)