Menteri BUMN Minta Jalur Kereta Cibatu-Garut Beroperasi Akhir 2019

Minggu, 29 September 2019 - 12:10 WIB
Menteri BUMN Minta Jalur Kereta Cibatu-Garut Beroperasi Akhir 2019
Menteri BUMN Rini M Soemarno didampingi Dirut PT KAI Edi Sukmoro saat peresmian Gerbang Pusdiklat Ir H Djuanda menampilkan monumen Lokomotif BB 300, Minggu (19/9/2019). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno meminta pengaktivan kembali (reaktivasi) jalur kereta Cibatu-Garut bisa mulai beroperasi akhir tahun ini. Reaktivasi jalur tersebut diharapkan meningkatkan perekonomian mayarakat.

"Harapan saya, akhir tahun ini selesai untuk reaktivasi jalur Garut (Cibatu-Garut), sekarang sudah sampai Wanaraja," kata Rini pada acara Family Gathering PT KAI di Pusdiklat Ir H Djuanda PT KAI, Jalan Laswi, Kota Bandung, Minggu (29/9/2019).

Menurut dia, jalur kereta ke Garut memiliki nilai historis tinggi. Pada masanya pernah menjadi jalur favorit perjalanan pariwisata wisatawan asing menuju Garut. Dia berharap, pengaktifan jalur tersebut bisa kembali menggeliatkan perekonomian warga.

"Kami bangga PT KAI terus bertranformasi. Misalnya melakukan reaktivasi jalur lama dan dimanfaatkan lagi. Karena jalur itu kalau dibuka bisa menumbuhkan perekonomian di sana. Harapannya, konektivitas di Indonesia semakin baik dengan adanya jalur kereta," ujar Rini.

Pada kesempatan tersebut, Rini juga muluncurkan buku "Menjaga Jalan Baja-Jawa Barat dan Banten". Buku ini menyajikan profil jalur kereta api non aktif di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Buku tersebut merupakan sinergi antara PT KAI dengan Yayasan Kereta Anak Bangsa.

"Banyak jalur kereta api non aktif di Jawa Barat dan Banten yang memiliki potensi luar biasa. Melalui buku ini, KAI berharap dapat melestarikan aset perkeretaapian yang bernilai sejarah," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro.

Saat ini, KAI sedang fokus melakukan reaktivasi jalur KA non aktif, Cibatu-Garut sejauh 19 km. Tujuannya untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat Garut yang ingin menggunakan kereta api langsung menuju Bandung atau Jakarta.

"Progres sampai dengan saat ini, KAI sudah melakukan uji coba sejauh 9 km dengan Kereta Perawatan Prasarana sampai dengan Stasiun Wanaraja. Targetnya jalur sampai ke Garut dapat dioperasikan pada awal tahun 2020," tutur Edi.

Sementara itu, pada Family Gathering bertepatan dengan HUT ke-74 PT KAI, juga dilakukan peresmian Gerbang Pusdiklat Ir. H. Djuanda yang kini menampilkan monumen Lokomotif BB 300.

Lokomotif BB 300 ini merupakan lokomotif tahun 1958 produksi Fried Krupp, Jerman. Lokomotif tersebut sebelumnya sempat beroperasi melayani berbagai rute baik di pulau Jawa dan Sumatera.

"Lokomotif BB 300 terakhir beroperasi pada 2015. Kini kami jadikan monumen di Pusdiklat Ir H Djuanda sebagai bentuk pelestarian terhadap benda-benda bersejarah yang dimiliki KAI," ujar Edi Sukmoro.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.6885 seconds (0.1#10.140)