Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Simpatisan ISIS di Indramayu

Minggu, 29 September 2019 - 11:54 WIB
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Simpatisan ISIS di Indramayu
Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Maulana Marzuki (dua dari kanan) memimpin penggeledahan rumah terduga teroris D di Blok Waled. Foto/Istimewa
A A A
INDRAMAYU - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap D alias Syuhada (19), terduga teroris dan simpatisan Islamic State of Iraq Syiria (ISIS), Sabtu 28 September 2019.

Selain menangkap D, Densus 88 dibantu Polres Cimahi melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris itu di Blok Waled, Desa Cangko RT 02/01, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.

Penggeledahan rumah D dipimpin oleh Kasatgaswil Jabar Densus 88 Anti Teror Kombes Pol Arief Mahfudiharto bersama Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki.

Tampak pula Komandan Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Jabar Kompol Eko Budiman, Kasat Reskrim AKP Suseno Adi Wibowo, Kapolsek Tukdana AKP Zaenuri, Tim Jibom Gegana Brimob Jabar, Tim Inafis Sat Reskrim Indramayu dan Tim Tindak Satgas Densus 88 Anti Teror.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, D alias Syuhada merupakan pemilik akun Telegram, Asy Syahid Al Indunisy@Kitabullah_sunnah. Lewat akun tersebut, terduga teroris D menyebarkan konten radikal.

Di akun Telegram tersebut, kata Truno, mengirimkan chatt berisi seruan untuk bertemu di Jannah (surga) dan sedang mencari orang yang ahli membuat adonan (bom).

"Akun telegram Asy Syahid Al Indunisymilik tersangka D bergabung dengan 11 grup Telegram simpatisan ISIS. Di antaranya, Poso MIT, THE POWER RANGERS, Tauhid Harga Mati, Daulah Islamiyah, Junud Dawla, I'am Muwahhid, Lone wolf—arsif—, danGROB ACC CELULER," kata Truno, Minggu (29/9/2019).

Selain aktif di grup kelompok radikal di Telegram, ujar Truno, terduga teroris D juga diduga kuat berhubungan dengan jaringan kelompok Nesti Ode Samili dan juga Wawan Wicaksono yang berencana melakukan aksi bom bunuh diri.

"Dari rumah terduga teroris D, petugas mengamankan satu buah botol, toples plastik berisi stereofom putih, satu botol plastik berisi belerang, dan satu unit telepon seluler. Benda-benda ini diduga bahan baku pembuatan bom," ujar Kabid Humas.

"Pascapenangkapan sejumlah terduga teroris di beberapa daerah, langkah selanjutnya kepolisian mempertebal dan menambah perkuatan penjagaan mako (markas komando) untuk mengantisipasi dampak, serta mengoptimalkan fungsi Bhabinkamtibmas dan intelijen," tutur Truno.

Diketahui, pada Senin 23 September 2019 lalu, Densus 88 Antiteror Polri meringkus delapan terduga teroris di beberapa tempat di Kota Bekasi. Para terduga teroris tersebut merupakan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD).

Ke-8 terduga teroris yang ditangkap itu antara lain, Abu Zee Ghurobah (28), H (21), AR (23), S (19) istri AR, IG (19), SP (18), ASH (26), dan MA alias Mury (20).

Selanjutnya, tim Densus 88 Anti Teror menggeledah bekas tempat kos AR dan S di Jalan Padat Karya, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (25/9/2019) malam.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3481 seconds (0.1#10.140)